Kamis, 31 Maret 2011

Sekejap...

Sekejap...
Menghilang...

Sekejap...
Datang...

Sekejap...
Memburu...

Sekejap...
Mengacuhkan...

Sekejap..
Begitu perhatian...

Sekejap...
Tak peduli...

Langit di atas masih langit yang sama...
Matahari itu juga matahari yang sama...
Bintang kejora masih jauuhhhh...bermilyar-milyar jarak...
Tak tertempuh...

Gelora jiwa yang datang...
Kadang semangat, kadang runtuh...
Tak berkeping...tak berbuih...tak beriris...

Kemana jiwa ini akan dibawa...
Kemana cita-cita akan berlabuh...

Semburat kekecewaan yang datang dan pergi...
Serpihan angan yang berderit...

Dalam langit Jiwa...

Biarlah ia yang datang dan pergi...

(PuteriAmirillis, Maret 2011)

ShoutMix chat widget

9 komentar:

kira mengatakan...

hidup pun jg sekejap sprti mampir minum....
hehehe

joe mengatakan...

barangkali memang, tak ada yang abadi di dunia ini

Batavusqu mengatakan...

Salam Takzim
Mohon izin menyampaikan singgasana kepada sahabat tersayang, silahkan dipergunakan untuk dimiliki
Salam Takzim Batavusqu

Anonim mengatakan...

ya.. begitulah kita manusia

sangat sulit untuk bisa istiqomah.

salam kenal..

wiangga :)

RZ Hakim mengatakan...

Tapi terkadang, sesuatu yang hanya sekejap mampu menorehkan kenangan bertahun tahun..

Salam hangat Mbak;

Nufri L Sang Nila mengatakan...

puisinya dalam...matiin radio..jauhi TV...baca puisi ini...resapi...asli...dalammmm...

orange float mengatakan...

begitulah manusia gampang sekali berubah dan hatinya bisa bolak balik

'Ne mengatakan...

@Masbro:
sepakat dengan kata masbro, terkadang yang sekejap itulah yang paling berkesan mbak :-)

Anonim mengatakan...

lagi moody ya jeng? ;)