Kamis, 22 September 2011

Ketika Cinta Menyapa Pernikahan Kita

Alhamdullillah 5 tahun indah yang penuh dengan ujian dan cobaan telah sama-sama kita lalui. Tahukah Kau Suamiku, Akulah manusia yang secara jujur mengatakan "Aku hampa tanpamu". Kau akan bilang Aku terlalu puitis, Aku terlalu berlebihan. Namun kukatakan dengan senyuman, itu benar adanya.

Sudah menjadi ujian dalam hidup kita ketika hari-hari berseru dengan indah, Ya ini hari ujian cinta bagi kalian.

"Ah, Cinta", katamu suatu hari.

"Cinta itu pembuktian, Aku telah berusaha dan berjuang dengan semangatku untuk membuat kalian bahagia dan terarah dalam kehidupan itulah bagiku cinta", katamu lagi.

"Cinta bukan sebatas kata-kata indah yang keluar dari bibir namun ternyata ia hanya indah di tataran kata, apakah itu yang kau sebut cinta", katamu sekali lagi.

"Aku tak bisa mencintaimu dengan buaian kata-kata indah, Aku tak seperti mereka, Aku kalah dibanding mereka, mereka yang telah mampu menguntai kalimat-kalimat indah, Aku bukan penyair dan pujangga, Aku Suamimu", katamu lagi dan lagi.

Aku termenung, terdiam, tak mampu berkata-kata lagi. Aku menangis, hati kecil bicara dengan lantangnya, Suamimu benar adanya.

"Ketika Aku berusaha, Aku memang tak mampu berkata-kata, maafkan, jika itu yang Kau mau maka carilah yang lain", katamu.

Tangisan ku semakin keras. Tangisan kejujuran. Tangisan kebahagiaan. Tangisan penyadaran.

Ya, saat dulu mungkin Aku berharap memiliki Suami bak Pangeran di cerita-cerita dongeng. Yang seolah keadaan adalah indah selalu. Menjadikan Aku bagai Puteri Raja. Tapi ternyata Allah tak berkehendak. Aku diberi Suami yang sangat realistis dan tidak mampu mengumbar kata. Aku diberi Suami yang (kurang) romantis. Aku memiliki Suami yang beda sekali karakternya dengan Aku. Aku adalah seorang puitis, sedangkan Suami sangat-sangat tidak puitis. Aku lembut sementara Suami keras. Aku terbuka berteman dengan siapapun, sedangkan Suami sangat pemilih dalam berteman (untuk menjaga diri dan keluarga). Itulah Kami, dengan segala perbedaan yang tampak jelas dari hari ke hari.

Terus terang Aku mencintainya dengan sepenuh hati dan perasaan, namun ketika ada saat dia keras dan Aku ingin dilembutkan maka perbedaan itu membuat segalanya menjarak. Kusadari inilah sulitnya. Namun tanpa kusadari inilah indahnya perniakahan Kami. Aku bersama seorang yang keras (namun ketika lembut ia akan sangat lembut dan luar biasa kurasakan karena momen yang tak tiap hari :)

Namun satu yang paling Aku sukai adalah saat-saat ia curhat denganku. Ya seorang laki-laki keras akhirnya takluk untuk curhat pada seorang wanita lembut :P. Ketika suatu saat kerasnya hati itu berhadapan dengan masalah yang membutuhkan kelembutan di saat itulah terasa sekali hikmah luar biasa pernikahan kami. Dia butuh Aku untuk melembutkan perasaannya. Namun Aku juga butuh dia untuk mengokohkan hati yang suka sendu ini. Aku kuat dengannya.Sudah baca kan post ku menikah perubahan change be better. Ketika Dia yang dengan kekokohan jiwa membolehkan Aku bekerja dan akhirnya mempersilahkan Aku pergi ke Ternate, dan meyakinkan Aku semua akan baik-baik saja dan hanya sebentar saja. Jika saat itu tak ada dia mungkin Aku sudah hengkang dari BPK RI saat itu juga, bagaimana tidak penempatan pertama di Ternate, Maluku Utara. Berada jauh dari orangtua, hmm, saat kost kuliah dulu saja hanya bertahan 6 bulan. Kebetulan memang hanya di depok, deket bisa bolak-balik.

Namun biarpun keras, ia sangat berjiwa pelucu juga. Beneran, sebuah perpaduan yang unik dari kepribadiannya. Ketika ia sedang tenang, maka jiwa melucunya akan datang. Dan dalam berkata-kata ia sangat ceplas-ceplos. Misalnya suatu hari Aku mendengarnya ketika berbincang dengan Mama mertua tentang masalah sekolah kalau tidak salah, tiba-tiba (maaf) Mama mertua hendak ke kamar kecil untuk BAB, eh dengan santainya dia akan berakata, "Mama ini setiap kali lagi ngobrol serius ama Arief pasti BAB, udah beberapa kali emang kejadiannya. Hehe, kontan aja Mama mertua yang juga berkarakter sama Tegas namun rada kocak juga bilang Arief sih bikin Mama kaya gini. Atau suatu saat Suami becanda dengan Umar gelitikin Umar, pura-pura makan ketiaknya Umar dan bilang, "Ketek Umar kan kue, Abi makan, amm..nyam nyam. Atau disaat lain ketika Aku lagi pelupa dan dudul Dia akan spontan mengatakan, "Dasar nenek-nenek". Dan Aku akan bilang sambil merajuk, "Ih, istrinya kok dibilang Nenek-nenek (sambil cemberut-cemberut seneng)".

Yah begitulah, namun Aku menganggap semua itu tetap indah dan merupakan lika-liku Kami dalam menjalin ubungan Pernikahan kami. Itulah cinta, selalu punya caranya sendiri untuk bersemi meskipun pada dua orang dengan karakter yang bertolak belakang.

Doakan kami selalu kawan...^^

Baca juga daftar isi













11 komentar:

Nia mengatakan...

Happy Anniversari Mbak Putri.....smoga kehidupan pernikahannya penuh berkah....selalu seiring sejalan dan adem tenterem.....

Anonim mengatakan...

cinta itu mengganggu yang dicintainya ;)

entik mengatakan...

haapy anniversary mba pu..
semoga jadi keluarga SAMARA seterusnya..

btw, ini anniversary yang keberapa ya?

puteriamirillis mengatakan...

sebenarnya aniversarynya tgl 6 agustus mbak, yang kelima...

Anonim mengatakan...

tapi emang puitis kok mbak.. serius deh!

Kakaakin mengatakan...

Subhanallah, sudah 5 tahun ya...
Meskipun terpisah jarak, jika disikapi dengan segudang pengertian, insya Allah akan baik2 saja ya, Mbak...
Semoga terus bersama selamanya :D

ketty husnia mengatakan...

subhanallah..bener2 perjuangan sebuah pasangan pernikahan. Sanggup ga ya kalo aku di posisimu mbak??
semoga selalu setia hingga aki nini ya mbak..itulah kekuatan cinta :)

bundadontworry mengatakan...

walaupun telat, bunda tetap ingin mengucapkan selamat dan mendoakan
Semoga perkawinan Putri dan suami, selalu penuh kasih sayang dan barokah utk kalian berdua , dan penuh rakhmat dari Allah swt ,aamiin
salam

Artineke A. Muhir mengatakan...

Maaf ya baru baca ini, jadi telat banget...

Teriring do'a semoga cinta itu mengantarkan ke Syurga-Nya ;)

5 tahun, semoga selalu barokah ;)

Lyliana Thia mengatakan...

Happy anniversary Mbak Puteri...
Terkadang kasih sayang justru lebih tulus diberikan tanpa kata2 romantis ya Mbak... Hehe..

Semoga bahagia dan langgeng dunia akhirat, amin.. :-)

maminx mengatakan...

selamat aniversary ya.. bener ya menikah itu banyak serba serbi nya. menyatukan perbedaan juga ya mbak. eh bukan menyatukan tapi bagaimana kita saling memahami dan menghargai perbedaan ya, hehe sotoy ane :D

hebat euy berani jauh gitu ke Ternate