Minggu, 04 September 2011

Ketika Umar Sakit

Malam Sabtu itu baru saja kita lepas merayakan hari kemenangan tiba-tiba kami mendapati Umar dengan tubuh yang panas. Umar gelisah, dan ketika malam semakin larut Umar mengigil. Saya dan suami kasihan melihat Umar. Saya pun memberinya obat penurun panas, Suamiku memakaikan kaus kaki, lalu Umar pun tidur kembali. Saya mengatakan pada Umar, besok pagi kita ke dokter ya.
Esok harinya Suami pun mencoba ke rumah dokter tapi ternyata dokter nya saat itu belum praktek. Dokter langganan kami itu memang hanya dokter yang praktek di rumah, Dr Spesialis Anak. Lalu dicobalah alternatif lain yaitu dengan menelepon Rumah Sakit terdekat ternyata pagi itu ada dokter spesialis anak praktek. Alhamdullillah. Kami pun membuking nomor antrian dan dapat nomor 18 dan petugas pendaftaran Kami harus datang pukul 11.00 WIB.

Tepat pukul 11.00 kami pun berangkat ke rumah sakit, Saya membayangkan sudah penuh antriannya karena kami saja mendapat antrian nomor 18 ternyata tidak. Masih sepi baru 2 orang pasien yang datang itupun nomor urut 1 dan 2. Jadi ternyata dokternya belum datang. Syukurlah, tadinya kami pikir sudah selesai. Kami telat, ternyata tidak. Umar pun ditimbang oleh perawat. Setelah lama menunggu akhirnya Saya pun mencoba meminta ke petugas untuk memajukan nomor antrian kami. Bukankah Kami sudah datang sejak pukul 11.00 disaat pasien lain dan dokternya pun belum datang. Kecuali pasien dengan nomor antrian nomor 1 dan 2. Tapi kata petugasnya tidak bisa, sudah aturannya begitu. Saya katakan, tapi kan ini dokternya juga telat mbak. Bagaimana jika Kami ada urusan lain???

Alhamdullillah, seketika petugasnya mengatakan ini ada yang membatalkan nomor urut 8 Bu. Jadi nanti Umar masuk antrian ke 8 ya Bu. Saya pikir lumayan, alhamdullillah daripada nomor 18. Lalu Saya pun kembali duduk di sebelah suami. Suami bilang harusnya kita dapat nomor lebih depan lagi Pu. Tapi biarlah. Saya pun kemudian masih sempat mengajak Azkiya bermain-main, sedangkan Umar tiduran saja di pangkuan Abinya.

Dokter pun datang pukul 12.00 WIB. Dipanggillah pasien dengan nomor urut 1 dan 2. Saat itu Umar masih berbaring dan Azkiya juga sudah mulai kelelahan ikutan duduk di pangkuanku. Ternyata setelah pasien nomor urut 2 dipanggil, selanjutnya dipanggillah nama Umar. Alhamdullillah. Terkabulkan permohonan Kami. Tergopoh-gopoh Kami pun memasuki ruang praktek dokter. Umar pun dibaringkan di tempat tidur pasien pada ruang praktek dengan suasana ceria itu. Setelah diperiksa dan dideteksi dari panas tinggi umar semalam dan siang ini turun, perut yang agak sakit, dan tidak ada batuk pilek dikatakan Umar menderita typus awalan. Belum parah. Dokter pun menuliskan resepnya. Dokter itu cukup ramah. Setelah itu kami pun keluar ruangan dan menuju kasir rumah sakit. Selesai membayar kami pun pulang. Rencana untuk menebus resep tidak di rumah sakit, supaya lebih murah. Walaupun ada asuransi dari kantor suami tetap saja diusahakan tetap mengehemat bukan???

Kami pun diantarkan pulang oleh Abi, kemudian Abi menebus resep di Apotik. Umar dan Azkiya tidur. Obat Umar pun baru selesai selepas maghrib. Dan pada pukul 19.00 WIB, Umar minum obat itu untuk pertama kali. Ternyata ada puyer yang pahit menurut Umar. Dan ada dua sirup yang manis, serta 1 emulsion rasa jeruk. Wah memberi minum obat untuk Umar itu butuh perjuangan. Dia ga suka dengan rasa pahit sehingga seringkali ditahan gigi lah, atau ketika minum disembur lagi keluar sehingga masuk ke air minumnya.

Alhamdullillah sudah 2 hari Umar kembali segar kembali, panasnya sudah turun, tidak lemas lagi. Semoga Umar tidak mudah sakit kembali. Amiiinnn...^^



3 komentar:

Orin mengatakan...

Duh...pasti sedih saat Umar atw Kia sakit begitu ya Pu... semoga segera ceria kembali.

Anonim mengatakan...

wah..swedihnya kalo sakit di hari libur...susah cari dokternya...

kami pernah mengalami begini, hingga kami batal mudik saat itu, sedih banget.

sejak itu, kami mencari dokter spesialis yg praktek dekat rumah dan prakteknya juga di rumah, bukan di RS,dan biasanya menjelang mudik, kami memeriksakan kondisi kesehatan anak-anak ke dokter, biasanya dokter akan memberi obat untuk jaga2 saja...

salam :)

Lidya mengatakan...

mudah-mudahan sekarang umar dalam keadaan sehat ya