Sabtu, 12 November 2011

Agar Kita Tak Menjadi Abu

Merdeka!!!
Sebut saja RA. Kartini, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Kapitan Pattimura serta pahlawanku tercinta lainnya.
Kemarin 10 November, berlalu sudah hari itu.
Masih terngiang suara Bung Tomo dalam khayalanku memekikkan orasi penyemangat jiwa.
Orasi pembangkit karakter-karakter utama dalam diriku dan dirimu.

Wahai gelora, wahai pahlawan dengan inspirasi tinggi bagi kemerdekaan bangsa tercinta.
Tak banyak pemuda pemudi sepertimu di masa lalu.
Mungkin mereka ikut berjuang, namun perjuangannya tak senyata dirimu yang mampu bangkit mengelola diri dan mengelola tim-tim perjuangan. 
Karakter kepemimpinan yang jelas ada dan tak hanya sekedar ikut arus saja.

Masih terlihat dengan jelas dalam sejarah bagaimana kau mampu membangkitkan semangat rekan seperjuangan dengan kekuatan apapun yang ada pada dirimu.
RA. Kartini dengan semangat membangkitkan kaum wanita dari keterjajahan adat, Pangeran Diponegoro mampu menggoyahkan tombak-tombak keangkuhan penjajah, Imam Bonjol menyemangati kaum Paderi, Cut Nyak Dien wanita yang ikut memanggul senjata, Kapitan Pattimura dengan semangat kaum Ambon Manise berontak dari penjajahan.

Itu dulu, ketika itu perjuangan masih melawan penjajahan nyata. 
Di depan mata, jelas sejelas sinar mentari pagi.
Namun kini, bagaimana dengan kita?
Di saat penjajahan layaknya sebuah bisikan sunyi.
Tak jelas namun ada.
Ketika kita tak mampu berkarya nyata.
Sesedikit apapun itu bukankah itu sunyi.

Wahai diriku dan dirimu.
Mari teriakkan Merdeka!!!
Hingga ke lubuk hati walau itu berwarna abu-abu.
Walau itu tak sepekat warna merah darah.

Karakter itu, mari bangkit pada diriku dan dirimu.
Berjuang di era kemerdekaan, kala penjajah tak lagi ada.
Kala kemalasan diri justru penjajah utama.
Agar kita tak menjadi abu-abu.

Abu yang mudah terbang ditiup angin.
Abu yang mudah digoyahkan.
Abu yang mudah diarahkan ke kebodohan dan kenistaan.

Teriakkan merdeka dan berjuang selalu.
Merdeka!!!

18 komentar:

Lidya Fitrian mengatakan...

Merdeka juga mbak, mari kita menjadi pahlawan dibidangnya masing2.
have a nice week end ya

Bang Aswi mengatakan...

Merdeka!
Lalu apa yang sudah kita lakukan untuk negeri ini?

Miss U mengatakan...

merdeka!!

sudahkah?? :)

monda mengatakan...

kalau jadi abu hanya bisa bikin perih mata ya Pu

prih mengatakan...

Jeng Pu,
andaipun jadi abu,
mari jadi abu sahabat para ibu,
abu yang kaya mineral suburkan daun hijau.
Salam

Una mengatakan...

Woohoo~ merdeka.
Sekarang sih penjajahan fisik ga ada, tapi penjajahan intelektual T___T

Igniel mengatakan...

wah wah...merdeka!!!

kunjungan perdana, salam kenal.

bangauputih mengatakan...

semoga kita juga bisa menjadi salah satu pahlawan yah mba, setidaknya bisa melakukan "sesuatu" yang bermanfaat bagi orang lain terutama keluarga kita sendiri. amin
merdeka!!!

Lyliana Thia mengatakan...

ah ya, penjajah kita skrg adalah emosi negatif dari diri sendiri ya mbak... semoga kita bisa terbebas darinya utk bergerak maju... amin..
merdeka! ;-)

puteriamirillis mengatakan...

@Lidya - Mama Pascal:iya mbak sama2 ya

puteriamirillis mengatakan...

@Bang Aswi:apa ya???

puteriamirillis mengatakan...

@Miss 'U:entahlah...

puteriamirillis mengatakan...

@monda:iya mbak, perih sekali...

puteriamirillis mengatakan...

@prih:debu yang bermanfaat ya

puteriamirillis mengatakan...

@Sitti Rasuna Wibawa:iya intelektual na...

puteriamirillis mengatakan...

@[L]ain:merdeka!

puteriamirillis mengatakan...

@bangauputih:amin sama2 yuk ridha

puteriamirillis mengatakan...

@Lyliana Thia:emosi negatif yg kita usahakan enyah ya mbak, merdeka!