Kamis, 05 Januari 2012

Catatan Perjalanan Ke Pantai Harlem, Papua

Bersambung dari postingan ini.

Begitu sampai di Bandara Sentani kami langsung ke area pengambilan bagasi. Kebetulan teman saya ada bagasi nya sedangkan saya sendiri tidak. Suasana Bandara Sentani penuh dengan orang-orang Papua. Saya tidak foto-foto disana. Selain karena masih pening sehabis terbang selama 7 jam, suasana saat itu tidak memungkinkan.

Setelah selesai urusan bagasi kami pun keluar bandara dan dijemput supir perwakilan. Kami langsung bergerak menuju kantor perwakilan. Di kantor perwakilan kami menyerahkan tugas kami ke kasubbag SDM, menjelaskan hal-hal yang perlu dijelaskan, update data, dan sebagainya. Cukup banyak berkas yang harus dijelaskan dan berkaitan dengan surat-surat penting. Setelah selesai urusan kami pun menemui Kepala Perwakilan. Suasana kota Jayapura saat itu memang sudah suasana liburan. Berdasarkan cerita bapak supir yang bernama pak Yohanes ketika kami dalam perjalanan tadi di Jayapura ada libur-libur khusus terutama libur yang berkaitan dengan agama nasrani. Ya mayoritas warga Jayapura adalah nasrani, begitupun dengan warga Papua umumnya. Pada hari natal kota Jayapura diliburkan pada tanggal 24, 25, 26, 27 Desember. Ah, kami datang pada tanggal 28, 29, 30, 31 Desember dan suasana itu meskipun tidak libur tapi sudah mengarah pada liburan akhir tahun dan tahun baru.

Suasana perwakilan kami juga sepi, banyak pegawai yang sudah cuti saat itu. Ya, pegawai kami di Jayapura memang mayoritas orang Jawa dan Sumatera. Sehingga saat liburan adalah saat yang tepat bagi mereka untuk cuti. Saat itu di perwakilan hanya sedikit yang tidak mengambil cuti. Nah, kebetulan saat itu kepala perwakilan tidak ambil cuti. Justru beliau mengajak seluruh keluarganya berlibur ke Jayapura. Kebetulan sedang libur anak sekolah juga. Sehingga pada 28 Desember itu setelah kami menyelesaikan tugas di perwakilan kami pun diajak oleh Kepala Perwakilan beserta kelaurga dan seluruh staf perwakilan ke Pantai Harlem. Yah, kami ikutan aja deh.

Menurut pak supir dia sendiri yang sudah 6 tahun di Jayapura belum pernah sekalipun ke Pantai Harlem. Selain karena jauh yaitu melewati distrik Depapre, kabupaten Jayapura ditambah jika akan ke pantai harlem harus menyebrang menggunakan speed boat dengan ongkos Rp. 300.000 (PP). Cukup mahal. Tapi seorang pegawai teman saya yang lahir di Jayapura pun belum pernah ke Pantai Harlem. Jadi menurut mereka Saya dan kawan saya cukup beruntung karena baru hari pertama sudah diajak pergi ke Pantai Harlem.

Kami berangkat ke Pantai Harlem pada pukul 10.00 WIT sampai di lokasi penyebrangan menuju pantai harlem pada pukul 12.00 WIT. Luar biasa sekali ketika kami naik speed boat. Kondisi ombak saat itu cukup tinggi sehingga kami harus turun naik di speed boat mengikuti ombak. Seru sekali. Masih lebih tinggi kora-koranya Dufan sih tapi Kora-kora kan mesin sedangkan ini kapal kayu dengan mesin cepat. Di tengah laut pak yohanes meminta kepada awak speed boat untuk memperlambat tempo mesin namun ternyata itu artinya kami harus menikmati ayunan ombak dengan lebih lambat dan itu sungguh membuat mual plus deg-deg an, akhirnya dikencangkan lagi kecepatan mesin dan serruuuuu....kami terombang-ambing di speed boat, hingga air masuk ke dalam speed, baju basah. Semua berteriak-teriak seru sekaligus kuatir kapal ini terbalik, hehe lebay! Oalaaah...gimana kalo kapal ini terbalik. Anak pak Yohanes yang ikutan sudah diam saja. Suasana saat itu tak sempat difoto karena takut kamera kemasukan air. Tapi sempat berfoto beberapa saat sebelum naik speed dan ketika speed boat baru berjalan.

ini ketika kami baru akan naik speed boat (dermaga)

ini belum berombak. berombak setelah ini, ombak yang tingggi....

deru air,,,menciprat dan ini belum yang tinggi itu.
Sesampainya di pantai Harlem kami pun bernapas lega, alhamdullillah dan subhanallah! Pantai berpasir putih ini memikat. Dengan air yang masih jernih dan suasana sepi sungguh nikmat jika bisa snorkling disini. Walaupun saya tidak tapi rekan-rekan perwakilan berikut keluarga Kepala Perwakilan nyebur dan snorkling. Aku cukup menjadi perempuan di tepi pantai. Aku sibuk jeprat jepret sana sini meskipun hanya memakai pocket digital camera keluaran Kodak.


ini dia tukang poto dadakan!



Kalo kata yang ikutan nyebur apalagi yang bersnorkling panorama laut harlem ini indaaah....bisa menjadi tujuan bulan madu nih (loh kok bulan madu?). Ada beberapa auditor Papua yang penganten baru. Masih terlihat seperti pacaran. Dan kufoto dari kejauhan.

Asyiknya Selca berdua penganten baru di tepi pantai....
Duaan dulu yaaah, itu pasti istrinya ga mau nyebur dehhhh!
berenang nya penganten baru di kolam air tawar, padahal kolam air tawar ini alami dan hanya dipisah pasir dengan laut loh! subhanallah yaa...tak bercampur dan dijadikan tempat mandi juga. Itu di tepinya pohon sagu.
asyik juga duaan penganten baru di tepi kolam air tawar...bisa ambil wudhu juga disitu.
Di bawah ini dia pasir yang memisahkan kolam air tawar dan laut harlem. Di kiri yang terlihat hijau kolam air tawar, yang kanan tampak biru laut harlem.


Eh, ada juga teman saya yang mencoba memanjat pohon kelapa. Si Chika asli Papua.Itu di sekitarnya ada saung-saung tempat kami makan-makan, istirahat dan sholat.

 

dan kami pun mulai lebay!


ah, stelah semua llah kami sejenak berfoto di saung-saung

Mereka yang snorkling dan menyebur ke air pun telah selesai mandi di kolam air tawar atau di kamar mandi yang disediakan. Waktunya kami pulang. Sebelum pulang kami berfoto ramai-ramai. Kebrsamaan yang indah.

Berfoto dengan pegawai Papua yang tak cuti. Pak Kepala Perwakilan berdiri, berkaos putih dan bertopi.
Hingga pukul 15.30 WIT speed boat menjemput kami kembali. Dan kami pun pulang kembali.

Panorama indah perjalanan pulang. Karena melawan arus speed boat tidak mengombak seperti ketika berangkat tadi.
Alhamdullillah kembali sampai di dermaga.
bersambung ke gadis kecil papua

click this!

29 komentar:

Rohis Facebook mengatakan...

seru banget....!

jadi kangen sama kota kelahiran saya.. Jayapura.. *smile

Anonim mengatakan...

dari pengalaman yang sudah-sudah, kalau memphoto laut warna airnya jadi gelap, keruh, tapi ini biru kehijauan, menandakan bahwa air lautnya benar-benar jernih.

Mengenai usulan bulan madu di pantai Harlem, sepertinya boleh dipertimbangkan tapi bagi saya permasalahannya ada dua; pertama kejauhan ( baca berat di ongkos ) kedua dengan siapa saya berbulan madu,lah wong calonnya saja belum ketemu. Hehehe...

Ummi Nabil & Nadia mengatakan...

bagus mba pemandangannya...

saya sampe ngebayangin pas lagi di speed boat. terombang-ambing karena ombak laut.

Tri Setyo Wijanarko mengatakan...

ini nih baru yang namanya pantai.. indonesia timur emang pantainya ajaib-ajaib bagusnya ya mbak..

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

sori #nooffense. saya baru tau kao di jayapura banyakan muslim. soalnya letak geografisnya lebih dket ke Papua nugini. hehehe. trus juga lebih ke pedalaman... kalo daerah manokwari sih, saya percaya. dket sama ambon/maluku. :)

adeuny mengatakan...

pengeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn :'(


*nangis guling guling

Nia Angga mengatakan...

wah beruntungnya jalan2 1 perwakilann....

papua emang indah untuk dikunjungi..
ntar aku juga posting ah, pas ke pantai papua pake blazer lengkap hhihihihi

@zizydmk mengatakan...

Ah..
rindu juga melihat langsung air laut.....
What a nice trip... :)

Della mengatakan...

Subhanallah..
waktu sidang PHPU dari Papua tahun kemarin, memang si saksi selalu bilang bahwa Papua indah dan tentu aja aku percaya.
Apalagi liat foto-foto ini..
Tapi naik pesawatnya 7 jam, Pu? :O

Dihas Enrico mengatakan...

waaah masih alami dan natural, bersih pula...
semoga bisa dijaga keadaannya senatural mungkin....
:)

Fahrie Sadah mengatakan...

Asyiknya rame-rame, rame-rame makin asyik .. Mbak Pu yang pake Pink ya? ^^

Phuji Astuty Lipi mengatakan...

wuihhh keren...keren...mupeng,..
subhanallah banget
salam ukhuwah mbak^^

Si Galau mengatakan...

wah so swat ya mbak b2an di pantai :D

Unknown mengatakan...

mbak jadi pengen ikut :)

Anonim mengatakan...

indah
keren
salam hangat dari blue

Anonim mengatakan...

subhanallah, takjub dibuatnya,,,
panoramanya begitu indaaaahh, maha besar Allah yg telah menciptakan alam ini..

Kapan bisa menginjakkan kaki di Papua yah?? :D

Bang Aswi mengatakan...

Ngiler dengna kolam air tawarnya :p

prih mengatakan...

Indah sekali fotonya pastinya pengalaman yang sangat bharga, selamat berkarya jeng Pu, Salam

Alaika Abdullah mengatakan...

keren banget mba..... ingin deh bisa kesana....

kolam air tawarnya itu lho, pasti asyik banget berenang disitu ya mba....

Kok dirimu ga ikutan snorkling, seru banget padahal tuh...

Gaphe mengatakan...

uuuwwwh baguss yah pantai harlem.. hmm kenapa dinamakan pantai harlem? apakah dulu yang nemuin pertama adalah mr Harlem? hehehe

seru ih snorkeling bareng-barengan, sayang dirimu nggak ikut nyenork yah?..

serius, mungkin karena jarang didatanging plus bahkan orang yang asli situ pun belom pernah, bisa jadi itulah sebabnya kenapa air dan pantainya bersih :)

Artineke A. Muhir mengatakan...

Subhanallah biru laut dan pantai yang indah ;)

Harlem namanya? Ada sejarahnya kah?

Citro Mduro mengatakan...

Keberuntungan masing-masing orang tidak sama, sudah tahunan belum pernah sampai di pantai, eh malah baru tiba udah berlibur duluan

Memacu adrenalin ya berada diatas speed boot dengan ombak yang tinggi

salam dari pamekasan madura

ketty husnia mengatakan...

wah..indah banget mbak Pu..tak bisa diungkapkan..pengen ikutan nyebur kayak pasangan penganten anyar tea..hihihihi

RanggaGoBloG mengatakan...

kapan saya bisa jalan jalan seperti itu... :(( mupeng dah

Lidya Fitrian mengatakan...

danau air tawarnya jenih banget ya

Nchie mengatakan...

PAntai yangs angat Indah Pu..
ga bisa berkata-kata ..

Mulai deh kliatan lebaynya,,.
narsis..*wajib ya*

hesty mengatakan...

waaaa mauuuuuu :D

hesty mengatakan...

waaaa mauuuuuu :D

Elsa mengatakan...

Kolam air tawarnya itu subhanallah keren banget!!!!!!!