Rabu, 04 Januari 2012

Catatan Perjalanan Malam Ke Jayapura, Papua

Setelah Saya bercerita melalui foto dan puisi di sini dan sana mengenai perjalanan ke Jayapura maka kali ini saya mau bercerita melalui tulisan. Insya Allah ini baru bagian satu.

Waktu di Bandara Soekarno Hatta sudah menunjukkan waktu pukul 21.30 WIB saat pesawat yang membawa Saya ke Jayapura take off. Saya menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Ada beberapa alasan sebenarnya mengapa Saya menggunakan Garuda diantaranya adalah alasan kenyamanan dan konsumsi. Di Garuda walaupun lebih mahal tapi menyediakan sarana entertainment di perjalanan, berupa layar TV dimana kita bisa mendengarkan musik ataupun menonton film dilengkapi dengan head set. Perjalanan selama 7 jam menuju Papua tentunya sungguh membosankan jika tidak ada entertainment. Alasan konsumsi sebanyak 3 kali juga merupakan pilihan yang nyaman, daripada harus membawa makanan. Namun kekurangannya dengan Garuda biaya lebih mahal bisa dua kali lipat dibandingkan maskapai lainnya. Jika menggunakan lion air biaya lebih murah 50% hanya saja tidak disediakan makanan hanya air mineral saja sehingga tentu harus membawa makanan. Bagi saya dalam perjalanan dinas tentu tak masalah dengan harga yang penting masih mencukupi budget yang ditentukan kantor.

Perjalanan kami pertama menuju Makassar untuk transit di Bandara Hasanuddin. Dalam perjalanan menuju Makassar cuaca sedang tidak begitu bagus. Saya melihat beberapa kali cahaya petir terlihat di kejauhan dari balik jendela pesawat. Saya mengisi waktu dengan membaca buku, mendengarkan murottal lalu tertidur seketika. Ketika Saya melihat cahaya petir berkali-kali Saya bertakbir di dalam hati, Maha besar Allah yang telah menciptakan petir dan kulihat dari dekat di ketinggian ini. Melayang, badan melayang meninggalkan semua. Seolah badan sedang diambil nyawa oleh malaikat Izrail.

Saya teringat Azkiya dan Umar yang tadi sore menangis ketika Saya sedang bersiap-siap berangkat. Mereka ingin ikut, namun tentu tak bisa, dilema seorang wanita bekerja. Yang menangis paling keras adalah Umar, Azkiya hanya bilang, "Abang jangan menangis". Hingga bajay yang dipanggil mbak Moh datang pun Umar tetap menangis dan bilang ingin ikut. Umar, Azkiya dan Mbak Moh pun akhirnya ikut mengantarkan hingga terminal Rawamangun tempat Saya akan naik Damri ke Bandara Soekarno Hatta. Saya mengatakan Umar dan Azkiya sama Abi dan Mbak Moh dulu ya, nanti Abi pulang. Ketika Saya turun dari bajay dan angkut koper pun akhirnya tangisa mereka berdua pecah. Bahkan masih terdengar. Menyedihkan dan Saya merasakan kesedihan itu namun kuyakinkan diri bahwa mereka akan baik-baik saja. Mama juga akan mengunjungi mereka ke rumah besok. Pukul 05.10 WIB Bus Damri pun berjalan menuju bandara Soekarno Hatta. Di tengah perjalanan Saya pun menelepon ke rumah. Umar yang mengangkat telepon, tangisannya sudah reda saat itu. Kata Umar, "Ummi kapan pulangnya?". Lalu kujelaskan Umi pulang hari Sabtu, Ummi dinas ke Papua. Walaupun Saya sudah menjelaskan berkali-kali namun kurasa anak kecil memang harus mendapatkan penjelasan berkali-kali. Yang kudengar dari Umar ketika menangis di rumah tadi adalah," Nanti Umar Umminya siapa?" dan kujelaskan bahwa Ummi nya Umar tetap Ummi. Ummi akan kembali. Kuyakinkan Umar. Ummi akan menelepon setiap hari. agar Umar selalu merasa dekat Ummi. Begitupun ketika Azkiya yang memegang gagang telepon katanya," Tadi Kia menangis". Lalu kakatakan padanya' "Kia jangan menangis lagi yaaa". Setelah selesai menelepon lalu ditutuplah gagang telepon oleh mereka. Di tengah-tengah memikirkan itu semua Saya tertidur.

Saya terbangun ketika pesawat akan mendarat di Bandara Hasanuddin pukul 24.30 WITA untuk transit 30 menit. Ketika transit penumpang dipersilahkan turun. Saya memilih diam di pesawat saat itu. Kondisi bangun tidur tidak membuat Saya nyaman untuk turun. Walaupun teman Saya memilih untuk turun. Pesawat pun kembali bersiap setelah 30 menit berlalu dan take off menuju Biak pada pukul 01.00 WITA. Terbang selama 3.49 menit dan kami sampai di Bandara Frans Kaisiepo pada pukul 04.49 WIT untuk transit 30 menit. Sampai di Bandara kami turun karena saat itu sudah masuk waktu subuh. Kami pun sholat di musholla Bandara. Cukup bersih dan nyaman. Hanya sedikit sekali yang sholat disana. Saya hanya melihat dua orang Bapak-bapak.  Setelah selesai kami pun kembali ke pesawat yang siap terbang membawa kami ke Jayapura. Pesawat take off pukul 05.15 WIT. Dan kami pun mendarat di Bandara Sentani Jayapura pada pukul 06.45 WIT.

bersambung ke pantai harlem

click this!

43 komentar:

Kaifa mengatakan...

perjalanan yang pasti sanagt mengesankan ya mbak....

Tetap Abi Sabila mengatakan...

Sering lihat iklan maskapai ini, dan ingin sekali merasakannya, tapi kemana dan untuk keperluan apa ya? Mudah-mudahan, suatu saat nanti bisa merasakan, dan itu ke Mekkah. Amin, ya Rabb.

Tri Setyo Wijanarko mengatakan...

bisa dibilang perjalanan ke papua itu perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan ya mbak.. tapi nggak masalah deh kalau naik garuda.. ruang kaki lebar, makanan disediakan, ada inflight entertainment juga. cuma menurut saya ada kurangnya sih inflight entertainment-nya garuda itu, layar sentuhnya kurang sensitif. perlu ditekan agak kuat biar berfungsi..


di biak nggak terlalu ramai juga ya mbak?

monda mengatakan...

selamat bertugas ya mbak.. mudah2an bisa menikmati alam Papua yang cantik

Lidya Fitrian mengatakan...

hiks benar2 dilema ya mbak, aku belum pernah merasakan secara langsung seperti itu.paling kalau mau kepasar alvin minta ikut gak tega ninggalin jadi diajak

Ummi Nabil & Nadia mengatakan...

dilema ibu bekerja.
insya Allah kalo kita tenang, mereka akan baik2 aja mba.

ditunggu cerita selanjutnya

Honey mengatakan...

duh senangnya bisa keliling Indonesia :)

entik mengatakan...

perjalanan yang melelahkan untuk sampai jayapura..

sejak punya anak, saya selalu menolak untuk ditugaskan keluar kota. Untungnya masih bisa menolak ya. hehe..

Jiah Al Jafara mengatakan...

ealah~
ke papua...
met bertugas mb' :-D

Sarah mengatakan...

hayoo udah malem masih maen di jalan ya :D

Unknown mengatakan...

moga perjalanannya menyenangkan mbak.. dan yang lebih penting selamat dimanapun berada.. :)

Ila Rizky mengatakan...

benar, mba. setuju banget. perjalanan selama 7 jam tanpa makanan dan entertainment,apalagi via udara, rasanya membosankan. hhehe... syukurlah sampai dengan selamat :D

Una mengatakan...

Hihi Umar lucu banget wkwk...

Asop mengatakan...

Hehe, Mbak Pu, karena saya belom lihat posting-an yang dulu, jadi saya ninggalin komentar junk aja ya. Hehe :D

risa mengatakan...

waah jayapura, kota kenanganku ...
salam kenal, mba ^^

Anonim mengatakan...

ini masih ada lanjutannya khan mbak pu?

Anonim mengatakan...

wahh... selama bertugas. ditunggu kelanjutan ceritanya. :D

Anonim mengatakan...

wahh... selama bertugas. ditunggu kelanjutan ceritanya. :D

Tutus mengatakan...

wahh... selama bertugas. ditunggu kelanjutan ceritanya. :D

vizon mengatakan...

Senangnya bisa berkunjung ke ujung Timur negara kita ya Putri.. Saya paling jauh hanya ke Lombok.

Ditunggu kisah perjalanan selanjutnya ya.. :)

puteriamirillis mengatakan...

@Kaifa:alhamdullillah iya mbak...

puteriamirillis mengatakan...

@Tetap Abi Sabila:amin ya robb...

puteriamirillis mengatakan...

@Tri Setyo Wijanarko:iya sangat melelahkan. lumayan lah meski layar sentihnya kurang bgs. iya di biak tidak terlalu ramai...

puteriamirillis mengatakan...

@monda:iya kak monda..ini aku dah pulang loh...

puteriamirillis mengatakan...

@Lidya - Mama Pascal:iya mbak dilema..hiks...

puteriamirillis mengatakan...

@Ummi Nabil:iya mbak aku berusaha tenang aja...

puteriamirillis mengatakan...

@Honeylizious Rohani Syawaliah:betul hani..menyenangkan alhamdullillah...

puteriamirillis mengatakan...

@entik:saya sih ga menolak sejak anak saya sudah ga asi mbak. kalo anak masih asi saya bawa bertugas aja..^^

puteriamirillis mengatakan...

@jiah al jafara:iya jiah..

puteriamirillis mengatakan...

@Sarah:iya nih sarah..:P

puteriamirillis mengatakan...

@fajar Kurniawan JE:amiin amiin ya Robb

puteriamirillis mengatakan...

@Ila Rizky Nidiana:iya saya milih baca buku an denger murottal ila...

puteriamirillis mengatakan...

@Untje van Wiebs:iya na..wwkwkw..

puteriamirillis mengatakan...

@Asop:hmmm....

puteriamirillis mengatakan...

@risa:wah pernah di jayapura ya risa..

puteriamirillis mengatakan...

@fitrimelinda:ada fitri..tunggu aja yaa...

puteriamirillis mengatakan...

@tuaffi:iya makasih ya tus...

puteriamirillis mengatakan...

@vizon:iya uda...moga2 suatu saat uda juga bisa ke papua..

Andy mengatakan...

Perjalanan ke Jayapura hampir sama kali ya kaya ke Thailand atau bahkan lebih lama ke Jayapura,
semoga tidak sia2 perjalanan lama ke jayapura ya mba,dan semoga ada manfaat'a

adeuny mengatakan...

mbaknyaaa.....
aku kok gak diajak.... :(



hehheheh
salam kenal :)

adeuny mengatakan...

mbaknyaaa.....
aku kok gak diajak.... :(



hehheheh
salam kenal :)

Nia mengatakan...

asyik yach mbak pu tugasnya smpe ke papua...tp lama banget yach perjalanannya.....dtunggu cerita selanjutnya...

oh iya aku ngga kebayang mbak lihat petir dr dlm pesawat....dr rumah aja klo ada petir berasa takut apalagi pas lg diudara yachh......

emang sedih yach mbak kalo harus pergi lama meninggalkan anak....untung msh ada nenek yachh

muamdisini mengatakan...

wahhh...kalo ke Papua ternyata perjalanannya lama banget yah mbaa...
:(
waduh, gak nyangka gimana pegawai yang tugasnya di sana yah...