Rabu, 23 Mei 2012

Perputaran Waktu

Masa lalu adalah kumpulan kejadian yang telah kita lewati. Masa lalu takkan pernah kembali lagi. Kita hidup di kehidupan sekarang dengan cita-cita yang ada dalam genggaman dan harapan akan masa depan (Puteri Amirillis, Mei 2012).
Ketika Noorma mengajak untuk menulis tentang masa lalu, kehidupan sekarang, cita-cita dan harapan akan masa depan yang aku pikirkan adalah perputaran waktu. Semua itu adalah perputaran waktu. Sebenarnya apa itu masa lalu? Sedetik yang lalu itu termasuk masa lalu bukan? Kalau sudah begitu akan banyak sekali masa lalu yang telah kita jalani. Quote di atas saja sudah merupakan tulisan masa lalu bagiku, dan jika teman-teman sudah membaca nya beberapa detik yang lalu maka tulisan itu menjadi bacaan masa lalu bagi teman-teman.

Setiap manusia di dunia ini lahir ke dunia ini dan seketika pristiwa kelahiran itu menjadi masa lalu baginya. Manusia bangun di pagi hari pukul 05.00, lalu ketika waktunya sholat dhuha maka pristiwa bangun tidur tadi menjadi masa lalu baginya. Kita baru saja menyantap menu sarapan dan ketika tiba saatnya kita menyantap menu makan siang maka menu sarapan tadi menjadi masa lalu bagi kita. Jika demikian maka di dunia ini akan muncul bermilyar masa lalu. Setiap manusia memiliki masa lalu setiap detik, ada berapa detik sudah kehidupan manusia di muka bumi ini sejak masa Nabi Adam. Bisa dihitung berapa masa lalu yang terjadi.

Tidakkah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya bertasbih kepada Allah siapa pun yang ada di langit dan bumi, dan burung dengan mengembangkan sayapnya. Sungguh setiap sesuatu mengetahui cara shalatnya dan cara tasbihnya masing-masing. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang mereka kerjakan. ( QS. An Nuur : 41 )

Dikatakan pada QS. An Nuur : 41 bahwa sesungguhnya bertasbih kepada Allah siapapun yang ada di langit dan di bumi. Setiap makhluk bertasbih, setiap makhluk berbuat baik dan benar sesuai cara yang Allah suka. Namun ada kontradiksinya bahwa setiap manusia itu diberi kecendrungan baik dan buruk. Jika manusia berbuat baik maka itu sesuai dengan kehendak alam yang selalu bertasbih kepada Allah. Bertolak belakang dengan perbuatan buruk  maka itu bertolak belakang juga dengan kehendak alam yang selalu ingin bertasbih kepada Allah.

Bisa kita bayangkan bukan dengan banyaknya masa lalu manusia dan kita anggap saja bahwa tak setiap kejadian di masa lalu itu adalah perbuatan baik maka ada berapa milyar perbuatan buruk yang sudah terjadi dan itu tak diterima oleh alam. Manusia saja jika mengalami sesuatu yang tidak dia suka maka kemarahannya akan memuncak maka wajar saja jika bumi juga akan marah apabila manusia yang berada di atasnya melakukan kesalahan. Apalagi jika kesalahan itu adalah kesalahan fatal.

Coba kita bayangkan !

Itu baru bicara masa lalu, bagaimana jika ditambah dengan masa sekarang dan masa depan. Walaupun sudah berlalu masa lalu itu penting untuk kita pikirkan karena masa lalu adalah kunci keberhasilan kita di masa sekarang dan masa depan. Sedetik yang lalu kita bertobat maka masa sekarang kita akan menjadi pribadi yang baik begitupun, insya Allah, dengan kehidupan masa depan kita. Kita pantas berharap bahwa perputaran waktu di dunia ini membawa kita selalu pada kehidupan terbaik yang akan kita persembahkan pada pencipta kita kelak. Allah yang maha besar.

Aku sendiri menganggap masa lalu itu adalah sesuatu yang penting, banyak orang beranggapan masa lalu adalah masa lalu. Kita dianggap harus melupakan masa lalu. Apalagi yang buruk. Hati dan pikiran kita dipaksa untuk melupakan semua kejadian buruk dalam hidup kita. Padahal Umar bin Khatab RA tidak pernah bisa melupakan masa lalunya. Dimana dia mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Dia ingat masa dimana dia menentang dakwah Islam yang disebarkan Rasullullah. Semua ingatan itu membuatnya menangis dan menyesali semua perbuatannya di masa lalu.

Jadi tak apa-apa jika ingatan masa lalu yang buruk dan kelam sering terpikirkan oleh kita, namun jadikan semua ingatan itu sebagai cambuk bagi kita untuk dapat berbuat yang lebih baik ini pada masa sekarang, dan bercita-cita mulia untuk kehidupan di masa datang yang lebih baik lagi.

Aku memiliki cita-cita sederhana. Ingin membuat kehidupanku dan kehidupan keluargaku menjadi baik dan bernilai di mata Allah. Semoga. Amiin.

Untuk saat ini aku adalah seorang istri, ibu dari Umar dan Azkiya, seorang anak, dan seorang wanita bekerja pada lembaga negara. Semua itu terjadi di saat ini, dan aku berupaya bahwa setiap detik kehidupanku ada dalam kebaikan, amiin ya Allah walaupun ada saatnya aku berbuat salah, ya Allah aku memohon ampunan darimu atas segala kesalahanku. Menjadi seorang istri itu berarti aku harus berlaku dan bersikap layaknya seorang istri. Tidak bersikap dan berperilaku yang menyimpang. Saat menjadi seorang ibu maka aku harus berlaku layaknya seorang ibu bagi anak-anakku. Aku harus melindungi mereka dan memberikan yang terbaik bagi kehidupan mereka di masa lalu, masa sekarang dan masa depan hingga mereka pun bisa menjadi bekal bagiku dan suami di akhirat nanti dengan sikap mereka yang baik dan doa-doa yang selalu diucapkan bagi orangtuanya.

Saat ini Mama dan Papa ku masih hidup. Dan itu membuatku bersyukur sekali. Semoga sisa umur Mama dan Papa ada dalam kebaikan selalu. Walaupun mereka saat ini sudah memiliki keluarga sendiri-sendiri karena mereka telah berpisah namun semoga dengan kehidupan yang baru itu taufik dan hidayah Allah selalu terlimpah bagi mereka berdua. Amiin. Mereka yang telah mendidikku dan menyayangiku sejak aku kecil.

Sebagai seorang PNS pada lembaga negara maka aku berharap bisa memberikan yang terbaik bagi lembaga ini. Semoga aku bisa melakukan apa yang aku bisa dan berupaya tak pandang hasil yang bisa kudapat, tapi apa yang bisa kuberikan. Aku pernah mendapatkan nasihat dari seorang teman bahwa apapun yang kita hasilkan itu adalah proses yang panjang dari masa lalu kita, masa sekarang, dan hasilnya adalah tercapainya cita-cita di masa depan.

Perputaran waktu semoga selalu membawa kita pada taufik dan hidayah dari Allah. Amiin. Terakhir sebuah kata-kata bijak di bawah ini kuharapkan bisa membawa kita pada kebaikan dan kerelaan akan kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dan segeralah kita bertobat.

Al malaikatullati
laisa laha abun walaa ummun.
La akla la syurba
Wa la naumu lahum.

Bahwa malaikat itu tidak punya ayah ibu, tidak perlu makan dan minum maupun tidur. Sedangkan kita punya kebutuhan-kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan itu kita melakukan kesalahan-kesalahan.


Semoga Noorma berkenan dengan tulisan mbak Pu ini ya, dan mbak Pu juga mengucapkan "selamat ulang tahun untuk Noorma FItriana M. Zain".

"Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Cah Kesesi AyuTea yang diselenggarakan oleh Noorma Fitriana M. Zain"


7 komentar:

Sam Rinaldy mengatakan...

Wah cita-cita sederhana yang bagus...
buatku masa lalu adalah kenangan.. dan kenangan itu indah (^ ^

puteriamirillis mengatakan...

@Sam Rinaldybetul sam...

Noorma Fitriana M. Zain mengatakan...

iyaah mbak Pu...
yang sabar yaa :D

semua kehidupan itu ada hikmahnya..
semua yang kita lakukan, selagi baik dimata ALLAH insyaALLAH berkah mbak

terima kasih yaa :D

puteriamirillis mengatakan...

@cah_kesesi_ayuteaterimakasih noorma

Sarah mengatakan...

semoga setiap ucap doa dapat diijabah oleh Allah ya Mbak. Aku ikut mengaamiini :)

Outbound di Malang mengatakan...

Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

yati rachmat mengatakan...

Selamat ya Pu buat terpilihnya tulisan di GA-nya mbak Noorma. Md2an tercapai cita-cita yang sederhana itu. Amin,ya robbal-'alamin.