Selasa, 03 Juni 2014

Kita Selaku Staf

Assalaamu'alaikum
Alhamdullillah satu pekerjaanku terlewati dan akan menunggu pekerjaan yang lain. Yup, pada dasarnya kita semua hidup ya ga bisa santai-santai wae. Hidup adalah perjuangan. Semua episode kehidupan, setiap detiknya membutuhkan kerja keras dan keteguhan hati. Halah, pembahasan kok malam-malam berat aja.

Dalam diri kita terkadang timbul pertanyaan-pertanyaan. Apa sih yang aku kerjain kemarin-kemarin. Ga boleh sih ya terlalu memperberat diri dengan beban yang terlalu berat namun juga jangan terlalu ringan juga, tengah-tengah lah.

Yang pasti setiap ada hal yang ditugasi ke kita sebisa mungkin ya kerjakan sebaik-baiknya. Berlakulah sesuai dengan tingkatan kita, jika tingkatan kita staf ya berlakulah sebagai staf, sambil terus berpikir meluas dan mempelajari banyak hal. Terkadang ada hal yang mungkin menimbulkan pertanyaan pada kita selaku staf, namun percaya deh pada apa aja kebijakan atasan. Tidak mengikuti ya berarti gagal sebagai staf, meskipun tentu bisa kita sampaikan pendapat, namun dengan cara dan bahasa yang eylekhan.

Menurutmu bagaimana? Sesuai ga dengan pendapatku? Kalo ga sesuai menurut kamu bagaimana?

Kita harus bisa memahami pimpinan selaku pimpinan. Selama kebijakan yang dia lakukan, mungkin ada deskresi, tidak menimbulkan deskresi yang lebih dari 50% kurasa ga papa, masih bisa diterima. Dan ketika di sisi lain ada kebaikan dari kebijakan yang dilakukan. Aku sendiri yakin, bahwa setiap kebijakan itu baik, yang ada hanya kita tidak mengerti pada awalnya dimana letak kebaikan itu. Jika memang ada yang tidak tepat selama kita sebagai staf bisa menerima ya terima saja. Masa iya maunya hasil yang smooth terus, ngga juga kan.

Semua adalah bentuk pendewasaan kita sebagai staf. Ternyata menjadi staf itu adalah sebuah pembelajaran berharga dalam menghadapi kehidupan dan menghargai orang lain. Menaruh kepercayaan pada orang lain, yaitu pimpinan kita. Sebab jika sudah tidak ada kepercayaan maka hasilnya yakin deh lebih buruk dari yang kita kira. Bersama lebih baik.

Coba pikirkan. Seorang pimpinan ditinggalkan, dan tak ada yang membantu dia. Mau jadi apa kan? Pergantian pemimpin tentu tak jadi solusi karena jika pemimpin selanjutnya juga melakukan hal tak sesuai keinginan akan ditinggalkan juga, mau sampai kapan kan kalo begitu terus.

Yang susah sih kalo kita jadi staf mendapat pertanyaan, terutama dari pegawai lain. Hal yang ditanya adalah keputusan tak popular. Yah, tetep sebisa mungkin kita ajak diskusi teman yang bertanya itu dengan eylekhan. Bersikap tidak memihak, tapi menjelaskan kondisi. Kita sampaikan kondisi yang terjadi dan mereka akan memahami kok. Kita jangan mancing keributan dalam posisi ini. Tak perlu terlihat memihak ke salah satu sisi. Jika sudah memihak maka kita akan seperti orang munafik. Kalo di dekat a kita cerita c. Kalo dekat B kita cerita E.

Disini kita sebagai pribadi diuji. Bisa ga cerdas memahami kondisi. Aku belajar banyak dari bos bos akan hal ini. Dan mencoba memahami dikit dikit. Tak mudah, tapi dari sini kita belajar. Bukankah kehidupan itu sarana pembelajaran yang luas.

Wassalam
Pu

http://puteriamirillis.blogspot.com/p/daftar-isi.html

6 komentar:

Pendar Bintang mengatakan...

Hidup ini memang jadi sarana pembelajaran, Mbak.
Banyak sekali hal-hal yang bisa kita renungkan.

Nophi mengatakan...

Betul mbak, belajar menghargai dan menghormati, percaya, banyak yaa... beberapa kali ganti pimpinan yang tentu saja karakternya berbeda membuat selalu harus belajar yaaa

Idah Ceris mengatakan...

Gak perlu dijadikan beban ya, Mba. Karena, pekerjaan adalah tanggungjawab.

Diselesaikan dengan tanggungjawab, gak usah ngomongin orang lain. Karena tidak ada habisnya. :D

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mbak Puteri...

Hadir menyapa untuk memaklumkan ada hadiah award (4) LIEBSTER AWARD buat Puteri di laman saya.

http://webctfatimah.wordpress.com/2014/06/06/ct255-meraikan-award-2/

Semoga sudi menerimanya sebagai tanda penghargaan dan persahabatan di dunia maya.

Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. :)
SITI FATIMAH AHMAD

Dhila mengatakan...

Saling mengerti dan memahami saja mbak.

Jadikan pelajaran berharga. InsyaAllah berjalan dan berakhir baik ^^

Indah Nuria Savitri mengatakan...

great lessons come from everyday life...dibawa happy mba...biar seruu dan asyik :)...