Senin, 04 April 2011

Seks Yang Sakral




Terenyuh dan geram saya melihat kondisi media saat ini. Fungsi media yang seharusnya memberikan informasi yang baik dan berguna diputarbalikkan dengan dahsyatnya. Bisa kita perhatikan di televisi berapa persen acara yang benar-benar bermanfaat, yang ada hanya berita semacam Liputan 6, kartun yang edukatif semacam Upin Ipin, info-info yang mendidik untuk anak semacam si Bolang. Selebihnya sinetron dengan adegan-adegan percintaan dan segala tetek bengek tentang cinta yang buta ataupun komedi-komedi yang menampilkan wanita-wanita seksi. Begitupun dengan internet, sejuta bahkan semilyaran lebih informasi bisa kita dapatkan di internet. Baik informasi yang bermanfaat misalkan informasi pendidikan maupun informasi yang buruk seperti video porno dan informasi tentang seks lainnya.

Informasi di internet itu sudah sangat gamblang bicara seks, mulai dari aturan agama dalam seks maupun posisi-posisi seks dan berjuta video-video yang mengungkap adegan seks.

Permasalahannya adalah informasi itu begitu mudah dilihat dan diakses oleh siapapun baik itu anak-anak, remaja maupun orang tua. Mungkin kita sebagai orang tua yang sudah merasakan seks yang benar dan sesuai jalurnya tidak merasa terlalu berefek dengan informasi yang dilihat baik di televisi maupun internet, tapi bagaimana dengan anak dan remaja yang notabene belum pernah merasakannya dan belum boleh melakukannya, kecuali jika mereka telah menikah.

Bagaimana mungkin anak dan remaja kita diberi tontonan macam itu. Setelah mengikuti kajian oleh Ibu Wulan Sari dari Yayasan Buah Hati bahwa seorang anak dan remaja apabila telah menonton video porno maka pikirannya adalah hanya ke video porno tersebut, pikiran untuk belajar dan berjuang meraih cita-cita sudah tenggelam dan terkalahkan oleh keinginan tentang seks. Bagaimana mungkin bangsa ini akan maju jika penerusnya adalah anak dan remaja yang sudah mabuk seks. Bagaimana mungkin seorang anak perempuan berumur 4 tahun karena salah kaprah maka ia menghisap "burung" teman laki-lakinya. Entah apa ini??? saya mendengarkannya dan saya pusing...

Seks yang sakral harus diajarkan sejak dini kepada anak dan remaja supaya mereka tidak salah kaprah dengan seks. Buku bagus yang berjudul "Agar Seks Tidak Salah Jalan" karya Syarif Niskala (Progressio,2011) adalah buku yang layak dibaca bagi orangtua, pendidik dan remaja. Buku yang memberikan nuansa baru akan seks bagi kita dan bagi remaja pada umumnya juga bagi anak-anak menjelang remaja.

Sudah tidak jamannya lagi seks dianggap tabu bagi anak dan remaja, minimal kita sudah bisa menjelaskan kepada anak dan remaja bahwa perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan berarti antara mereka bisa melakukan hubungan seksual yang hanya dapat dilakukan setelah menikah. Bagi anak dan remaja perempuan bisa kita jelaskan konsep "virginitas". Bahwa virginitas adalah hal utama bagi perempuan, hal yang sakral dan wajib dijaga. Berpakaian bagi anak dan remaja baik laki maupun perempuan harus yang sopan dan menutup aurat dan pergaulan antara laki dan perempuan ada batasnya.

Harus dijaga agar pergaulan anak dan remaja laki dan perempuan tidak bebas saja, semisal jika teman laki masuk ke kamar perempuan maka itu harus dilarang karena jika tidak dan dibiarkan maka siap-siap saja kita sebagai orang tua harus bisa menerima jika anak perempuan kita suatu saat hamil di luar nikah. Begitu pun dengan bepergian laki dan perempuan harus ada orang ketiga tidak berdua saja. Ini penting, karena banyak orangtua dengan alasan kebebasan dan kesibukan mereka tidak peduli anak mereka pergi dengan siapapun bahkan sampai larut malam.

Dalam buku ini jelas dibahas dengan gamblang permasalahan tersebut. Buku yang penting untuk orangtua penting, demi masa depan anak-anak kita.

Pemerkosaan remaja putri banyak terjadi, baik itu di kampus, sekolah maupun diskotik dan mal. Dan itu dilakukan juga oleh remaja putra, dalam hal ini teman dan pacarnya. Seorang remaja putra yang sudah berfungsi baik fungsi seksualnya maka keinginannya harus dipenuhi. Jika anak itu tidak diberikan arahan yang benar untuk menanggulangi gejolak seksualnya maka ia akan menyalurkan ke tempat yang tidak benar. Kita sebagai orangtua harus mengarahkan anak kita misal dengan berolahraga, menyalurkan hobi dan sebagainya. Begitupun remaja putri yang mulai merasa senang jika dibelai-belai oleh lawan jenis, harus kita beri pemahaman agar remaja putri mampu menjaga diri dan menutup auratnya. Berilah mereka arahan yang benar untuk menyalurkan gejolak jiwa di hati mereka.

Pengarahan yang penting ini harus diupayakan sesegera mungkin, dan berilah pemahaman ini bagi siapapun. Agar bangsa ini tak lumpuh di masa depan. Agar muda mudi bangsa bisa memberi yang terbaik bagi bangsa. Amiiinnn...  



ShoutMix chat widget

29 komentar:

riez mengatakan...

Yang penting kita pandai menyikapi dan memilah-milah media yg bermanfaat...bukan begitu?

monda mengatakan...

memang, anak harus terus didampingi dan diajak bicara,

kita juga musti ikut baca majalah dan buku yang mereka baca, ikut nonton film yang mereka lihat, dan terus menjelaskan dan memberi masukan yang benar

lidya mengatakan...

aku lebih suka kalau Pascal main dengan mainannya dibanding nonton TV mbak. Tapi kadang aku dibilang kejam juga sama ibu2 disekolah Pascal :)

Pascal sih belum latihan untuk Pensi mbak. Oh ya kalau Pensi nanti datang kan?kita bisa ketemuan ya

Anonim mengatakan...

hidup diera informasi yang bisa diakses dari manapun,, anak2 harus dipersiapkan dengan landasan agama, dan diberikan penjelasan tentang itu,, krn untuk anak sekarang, semakin dilarang semakin mereka penasaran..

Anonim mengatakan...

lakukan seks dengan halal dan sehat
bersama pasangan yang sah :)

@helgaindra mengatakan...

itu beneran anak permpuan ngisep burung si temen laki2nya?
ckckck
parah bener ah. masih umur segitu udah ngerti seks

ceritabudi mengatakan...

Perlu arah yang bijak untuk menyikapi setiap informasi yang diberikan ya Put...judulnya kren

ceritabudi mengatakan...

Perlu arah yang bijak untuk menyikapi setiap informasi yang diberikan ya Put...judulnya kren

NECKY mengatakan...

Nedia udah mulai jadi teenager...kudu kayak main layangan nih...ka[an harus 'menarik' kapan harus 'mengulurnya'... jadi mau baca bukunya nih

kira mengatakan...

emmm,,, saya belum cukup umur nih. hehehe
usia2 remaja emang lagi menggebu-gebunya dengan hal ini. semoga aja kita bisa mengontrol diri deh. :)

yuniarinukti mengatakan...

betul Mbak.. sepertinya kita harus pinter-pinter nyari informasi yang baik2 buat anak, ngasih pengertian ke mereka dengan dengan hati-hati..

Anonim mengatakan...

menarik
salam persahabatan

mauna mengatakan...

Mengajarkan pendidikan seks sejak dini itu perlu dan penting... . Dengan cara yang baik dan sesuai kebutuhan

Nia mengatakan...

Mbak, aku juga suka gregetan kalo lihat tingkah anak2 jaman skrang...yg cewek kemana2 cuma pake tank top dan celana pendek.....kayak sengaja cari perhatian gitu....duh pusing dech nglihatnya.....smoga aja kita bisa mendidik anak2 kita spy tdk kejeblos di jalan yg salah....yg perlu kita lakukan dr skrang adalah memberikan pendidikan agama yg kuat sejak dini, sehingga kelak jika mrk sdh dewasa sudah ada filter di dalam dirinya.....sukses utk kontesnya

Blog Keluarga - Arsiparis mengatakan...

Sekarang serba salah,,, orang tua ngasih tau dikira mengekang kebebasan anak, Ketika bertindak sdikit keras ada perlindungan HAM Anak... sebenarnya seperti apa sih pendidikan yang benr untuk anak kita...

sedjatee mengatakan...

bener
seks adalah ritual yang sakral
tak bisa hanya dipahami sebagai fantasi
biar tak salah dalam menjalani

sedj

jumialely mengatakan...

Setahun jumialely [dot] com, dengan penuh penghargaan saya ucapkan Terima Kasih karena sahabat sudah pernah Menorehkan jejak cinta di rumah maya saya. I love You

nh18 mengatakan...

Saya setuju ...
Sudah bukan jamannya lagi Seks ditutup-tutupi atau Tabu ...

Seks (sampai batas-batas tetentu) harus mulai diperkenalkan pada anak-anak dan atau remaja ... tentu dengan bahasa dan penyampaian yang sesuai dengan alam fikiran mereka ...

agar mereka tidak mencari tau kesumber yang salah ...

salam saya Puteri

Kakaakin mengatakan...

Penting banget mengajarkan sopan santun pada anak sejak dini ya...
Kadang ada anak gadis malah cuma pake underwear saat di rumah. Kasihan kalo sampai kelihatan orang...

Nufri L Sang Nila mengatakan...

gampang2 susah ngajarin pendidikan seks ke anak2..dibutuhkan kedewasaan untuk memberikannya...topik yang menarik....

salam

Devi Yudhistira mengatakan...

ada juga mbak..buku judulnya Enseklopedia, ini isinya berbagai pertanyan ttg seks yg sering ditanyakan anak2, ada jawaban dgn bahasa anak2 juga, diterbitkan oleh Yayasan kita dan buah hati.

ceritabudi mengatakan...

Kemana saudariku yang satu ini yach

Anonim mengatakan...

thanks ya reviewnya...
ya betul... semoga ga salah jalan. sip2

ethie mengatakan...

Sepakat sekali dengan tulisan ini.. ;)

mamah Aline mengatakan...

setuju banget, perlu mengarahkan pemahaman seks pada anak dengan benar, gak perlu ditutupi agar mereka tidak menjadikan seks bebas sebagai pembenaran atas rasa penasaran dan keingintahuan mereka yang kuat soal yang satu ini

Bang Aswi mengatakan...

Selamat, review ini menjadi pemenang pada Kuis Review Buku yang diselenggarakan oleh sosok itu di http://bangaswi.wordpress.com. Silakan mengirimkan alamat lengkap rumah ke email: bangaswi@yahoo.com ^_^

Bibi Titi Teliti mengatakan...

duh mbaaaaa...
jujur nih...
belum apa apa aku udah ciut duluan mikirin harus menjelaskan soal seks ke Kayla dan Fathir...hihihi...
bingung harus mulai dari manaaaa...

ntar kita sharing sharing ya mbaaaa...

eh..eh gimana?
jadi menyapih gak nih mba???

hudaesce mengatakan...

Iya tuh...,makin menjadi-jadi saja media Tv dalam memperlihatkan adegan2 syur bahkan yg tidak layal ditonton oleh anak2. Huft...,harus ada reaksi nyata mengenai hal itu nih, biar gak kebablasan..,

Asop mengatakan...

Alhamdulillah, buku seperti ini yang seharusnya bisa mengurangi kelakuan seks bebas. :|