Aku rindu jalan itu...
Jalan biasa yang pernah kita lalui bersama...
Dengan rambu-rambu jalan di kiri dan kanan...
Aku hendak menuju ke sana...
Dan engkau menuju kesitu...
Berlalu waktu berjalan...
Tak terasa sudah sampai pada ujungnya...
Kita berada di persimpangan dimana ada banyak pedagang menawarkan dagangannya...
Pilihan kita bisa saja sama...
Namun itu bukan kau dan aku...
Kita tetap memilih yang berbeda...
Kata kau saat itu "engkau ke sana" "aku ke sini"...
biarlah jalan itu berbeda...
Namun ingat tempat kita berpijak ini bulat...
Ketika kita mengambil jalan berbeda sesunnguhnya tidak menutup kemungkinan kita kan lalui lagi jalan yang ini...
Entah karena jalan ini banyak pedagang atau karena banyak kenangan di jalan ini...
Jalan ini jalan indah...
Jalan yang kurindukan...
Karena itu aku pasti kembali...
Tinggal waktu meminta jarak saja.
(puteriamirillis, Mei 2011)
ShoutMix chat widget
Selasa, 24 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Other Post
- Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan
- Read Aloud Challange untuk Gen Alpha
- Gunung Gamalama Ternate Meletus Vs. Teman Seperjuangan di Ternate
- (Bukan) Oh Mama Oh Papa
- Agar Tak Ada Lagi Kesendirian Di Dunia Ini
- Jilbab Putihku...
- The Fiction : No Heart (@break)
- Kegemaran Baru bikin Hampers Box Mukena Royale Premium
- Hujan-Hujanan, Ga Papa Kok, Asalkan....
- Cool and Smart = Konsisten
8 komentar:
puisinya keren mba.
wah mbak putri selalu dengan puisi..:) btw jalan ini nyata atau kiasa yah mbak...
bolehkah tahu jalan dimana itu yang banyak pedagangnya :)
Langkah boleh berbeda, tapi benar Mbak, kita semua ada di pijakan yang sama.
Keren...!
wuuueeeh ternyata Mbak Putri jago bikin puisi juga yaa
baru tahu nih aku
ajarin Dija bikin puisi juga ya Tanteee
puisinya bagus mbak
Puisi yang indah mba Putri :)
@melly:mkc mel..
Posting Komentar