Jejak ...
Seribu jejak membentuk sejarah ...
Mencipta kehidupan...
Berliku namun berusaha seaarah...
Kita manusia tanpa anak panah...
Mencoba berlari tanpa kenal lelah...
Kita...
Apa yang kau takutkan kawan...
Jika pipit saja mampu menghidupi anaknya...
Anak bercicit menati kedatangan sang induk...
Meski hanya menunggu remah-remah...
Tak perlu lagi kau katakan...
Asa itu masih ada...
Ya asa itu masih ada...
Dan akan tetap ada...
Selama tanah itu masih berupa tanah bumi...
Kau tahu kawan...
Langit itu masih langit yang sama...
Apalah pula matahari, awan, bintang, apalagi pelangi...
Berjuang...
Meraih mimpi...
(sang puisi, Mei 2011)
ShoutMix chat widget
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Other Post
- Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan
- Read Aloud Challange untuk Gen Alpha
- Beberes Barang
- Bismillah, Mulai Lagi Ah.
- (Bukan) Oh Mama Oh Papa
- Foto-Foto Bareng Dosen dan Teman-Teman Magister Hukum Kenegaraan UI
- Pemeriksaan Setempat
- Ternyata Cinta....
- Endorsement for Abi Sabila
- Pengalaman Pertama Ditugasi Mama Ke Pasar Tradisional
7 komentar:
selamat berjuang :) Semoga dilapangkan jalan meraih mimpi ya bun :)
pagi2 meninggalkan jejak di sini, hehe..
salam
menarik sekali... engkau nampak memang sangat mencintai bumi dan isi2nya yang mengundang romansa. ^_^
salam blogger dan perkenalan ^_^
Mbak.....(peluk erat)
Yah, pelangi yang baru kulihat juga pelangi yang sama dan masih langit yang sama...langit biru :)
tak berhenti bermimpi karena kita menaruh keyakinan pada ALLAH SWT
mampir mbak Put..membaca posting sambil meninggalkan jejak di rumah ini
met siang
suka banget sama puisinya...penuh arti yang membangkitkan semangat...terutama yang di pipit...kena banget tuhhh... :)
Hmm..mbak putri ini puitis banget yah...kreatif..
*jadi malu nieh..nggak bisa buat puisi nieh saya
Posting Komentar