Sungguh teman dia hanya kakek-kakek biasa yang kuarasakan kata-katanya sangat dalam.
*Loh kok??? emang siapa kakek-kekek itu??? Nah ya ketauan mainannya ama kakek-kekek...!!!
Ya taulah...aku pernah bertemu beliau di penjara cipinang..!!! Sudah lama pada tahun 2005, tak lama setelah aku diwisuda.
*memang ada perlu apa put???
Hanya berkunjung kok. Aku kan bukan anggota tim pengacara muslim jadi pastinya aku ga kerja ketika itu. Kebetulan waktu itu aku masih kerja di PAHAM Jakarta (pusat advokasi hukum dan HAM) jadi kami berkunjung atas nama PAHAM.
Aku ga mau cerita tentang terorisme disini, biarlah itu hukum dan keadilan yang berbicara. Tapi disini aku mau bilang, ketika aku bertemu dengan beliau (sayang ga ada fotonya) aku menangkap raut wajah yang tenang dan seperti tak merasa ia sedang di penjara.
Nasihat beliau ketika itu bahwa hidup ini seperti sedang mencuci. Ada tahap direndam, diberi sabun cuci, digilas, digosok, dikucek, dibilas, berulang kali, lalu dijemur. Yah begitulah hidup ini penuh dengan ujian dan rintangan. Tidak selamanya hidup ini lancar-lancar saja, karena memang hakikatnya ujian.
*Mengenang pertemuan singkat dan istimewa dengan Ustadz Abu Bakar Baasyir di penjara Cipinang pada tahun 2005. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan memudahkan kesulitannya. Amiiiinnnn^^
6 komentar:
Ya ampun mbak "Dalem" banget...:) ijin copas dan note pada bagian "bahwa hidup ini seperti sedang mencuci"
nice quote mbak :)
Ba'asyir org yg bersahaja, tapi kenapa banyak yg ingin 'memenjarakan' ia..? semoga Allah senantiasa melindunginya...
quote nya bagus sekalian aja ikutan giveawaynya Dey
@Mama Kinan:nasihat sederhana namun mengena ya mbak...
@Kang Abid:amiiinnn^^
@Mama Calvin:udah ikutan puisi mbak^^
Posting Komentar