Mengapa jaringan
internet putus lagi.
Ah, kesal !!!
Sebagai seorang
yang bekerja sebagai desainer, aku adalah seorang yang amat perlu suasana
nyaman untuk bisa mendesain dengan baik. Suasana nyaman itu penting berkaitan
dengan kebutuhan otak kananku ini untuk bekerja. Dan aku membutuhkan jaringan
internet untuk itu semua, entah untuk browsing desain-desain, membuka blog,
atau sekedar mencari informasi dan berita terbaru. Musik pun bisa dengan mudah
kuunduh dari jaringan internet. Pokoknya semua bisa deh!!!
Pusing dengan
aturan kantorku yang baru sejak dua hari yang lalu. Ya, sejak rapat
bersama-sama dengan pemilik perusahaan penerbitan ini akhirnya diputuskan
jaringan internet hanya bisa untuk kirim email dan chat saja. Jaringan dapat
bebas kembali hanya pada pagi hari sampai pukul 08.00 WIB, siang sejak pukul
12.00 sampai dengan 13.00, dan sore sejak pukul 17.30. Di rapat itu ucapan
atasanku langsung, Pak Indra, seperti menohokku.
”Ini penting
Bapak pimpinan, saya melihat ada beberapa pegawai yang ketika bekerja justru
browsing internet, dan ini akan mengganggu kinerja dan pencapaian yang kita
tuju. Padahal target bulan ini sudah kita tetapkan, dan itu harus diupayakan
berhasil”, ucap Pak Indra sambil melirik ke arahku. Sangat menuduh.
Dan pagi ini sudah
2 hari aturan itu diberlakukan. Pukul 08.00 pagi seperti saat mendesak bagiku.
Aku baru saja mau posting tulisan di blog ketika akhirnya pukul 08.00 pagi itu
tiba. Semalam aku belum sempat mempostingnya. Malam adalah waktuku untuk
keluarga. Istri dan anak-anak akan sangat kehilangan diri ini, apabila setelah
seharian bekerja lalu kembali ke rumah justru main internet. Aku tidak akan
tega untuk itu. Dan apabila main internet setelah mereka tidur, maka aku harus
begadang yang menyebabkan aku mengantuk di esok hari. Hal ini tak baik untuk
kinerjaku di kantor. Pekerjaan mendesain membutuhkan kondisi fisik yang prima
agar pikiran dapat cemerlang menumbuhkan ide-ide. Mulai bulan depan jaringan internet akan
kuputuskan di rumah ini. Biaya lain masih membutuhkan porsinya. Ya kebutuhan
keluargaku semakin besar sejak anak keduaku lahir.
Aku meniatkan akan membicarakan hal ini kepada Pak
Heru, atasanku diatas Pak Indra. Pagi ini juga. Kutarik napasku dalam-dalam.
Sungguh dunia saat ini sudah semakin mengglobal. Tidak ada satupun manusia di
dunia ini, terutama yang bekerja secara kreatif akan mampu duduk tenang di meja
kerja, tanpa ada sejenak mengistirahatkan diri. Dan aku menemukan itu di dunia
maya.
Aku membuat blog
bukan hanya sekedar untuk menulis. Tapi juga untuk menghidupi keluargaku. Gaji
sebagai seorang desainer tak akan cukup untuk membiayai keluarga sebulan penuh.
Untuk itu aku memperolehnya dari tempat lain, diantaranya dari blog ku. Blog
ini sudah bisa menghasilkan uang, entah dengan mereview tulisan yang
diperintahkan oleh owner blog, senantiasa rajin mengupdate blog, mensubmit blog
di situs-situs tertentu supaya trafficnya naik. Hal ini berbanding lurus dengan
penghasilanku. Dan tugas review itu ada deadlinenya, terkadang kita mendapat
tugas review dalam deadline yang mendesak. Nah jaringan internet yang dibatasi
tentu membuat aku agak kesulitan menyelesaikan tugas itu segera, ya aku harus
memposting tulisan review di blogku.
Dalam hati aku
masih ragu, haruskah aku membicarakan ini ke Pak Heru. Bagaimana tanggapan Pak
Heru nanti setelah mendengar penjelasanku. Bisakah dia memahami masalahku. Aku
tentu saja takkan mengatakan masalah aku tidak bisa ngeblog, tapi hanya sekedar
refreshing yang kubutuhkan di jenak-jenak aku bekerja.
Ah, mengapa diri
ini jadi ragu.
Bagaimana
kelanjutan cerita ini? Akankah tokoh Aku membiacarakan masalahnya kepada Pak
Heru? Bagaimana kinerjanya setelah internet dimatikan? Apa pula tanggapan Pak
Indra. Nantikan dalam Dilema Seorang Kreatif (bag 2).
2 komentar:
Dilema?
Tentu saja....
Bagaimana kinerja seseorang, jika waktu di kantor untuk menulis blog...(membayangkan saat masih aktif...boro-boro urusan pribadi, kadang makan siang telat atau sudah lewat)
Baru baca bagian satu. bagian dua nya udah ada belom ya?....
Satu lagi. aku setuju kalau jaringan bisa bikin dilema. he he....
Posting Komentar