Pu Sayang Papa

Aku dekat sekali dengan Papa. Aku mirip dengan Papa mulai rambut, bentuk hidung (yang lebar), mata bulat, kalau kata orang-orang  Aku itu jiplakan Papa.

Aku suka sekali jika diajak jalan-jalan sama Papa biasanya kami pergi berenang ke Cibubur. Menyenangkan sekali. Ciprat-cipratan air adalah hal paling menyenangkan hingga rambut keritingku pun basah semua.

Papa sayang sekali sama Aku, Papa selalu menjagaku dengan baik. Papa suka selalu mengantarkanku ke sekolah. Juga mengajarkan Aku matematika. Ah Papa tapi Aku susah sekali memahami matematika. Aku lebih suka bahasa indonesia.

Papa ku juga pintar menggambar, tapi Aku tidak suka menggambar. Gambarku itu-itu saja, mulai dari gunung dengan matahari yang bisa tersenyum ataupun rumah dengan matahari yang tersenyum juga. Di sekitarnya ada bunga-bungaan dan pohon dengan gambar yang seperti itu-itu saja.

Pu ingin sekali sekali seperti Papa, bisa menggambar. Kata Papa menggambar itu lihat saja lukisan alam, lalu ikuti setiap lekuknya. Tetap saja Aku tidak bisa.

Papa juga suka sekali memasak. Biasanya masak telur dadar. Enak sekali telur dadar buatan Papa. Papa juga sering berkebun, mencabuti daun-daun yang sudah menguning.

Ah, Papa. Pu sayang Papa.

Walau Aku seringkali sebal sama Papa karena Papa suka marah ketika Aku tak mampu mengerjakan soal matematika. Papa seringkali pulang malam. Tapi Aku yakin Papa sayang sekali sama Aku.

Aku Sayang Papa.

(cerita anak ala Pu)

Baca Juga: daftar isi

tupi minum obat

ini jam berapa bunda