Hari Senin kemarin Saya enggak berangkat ke kantor. Yap anak-anak ga ada yang jagain dan jadilah
Saya
 seharian di rumah dengan mereka. Pagi-pagi udah mandiin Umar, langsung 
diantarkan ke sekolah dan ditinggal setelah sebelumnya Saya mengobrol 
sebentar dengan ibu-ibu orang tua murid yang lain. Terakhir ditinggal 
Umar dan teman-teman sedang berbaris hendak masuk kelas. Saya hanya 
menatapnya sekilas, langsung pulang dengan Azkiya. Rumah kami hanya 
berjarak beberapa rumah saja, sekolah Umar terletak di Mesjid Al 
Mukminin yaitu Mesjid di perumahan kami.
Masih
 terngiang omongan dengan Suami tadi pagi kata Suami,"enak kan pu di 
rumah aja?". "Iya enak", kata Saya. "Pu mau di rumah aja tapi juga 
berbisnis onlen", kata Saya.  "Ah kaya laku aja", kata Suami. "Tapi ga 
juga deh, ga selamanya Pu di rumah itu enak, entar kalau anak udah gede 
Pu kan ingin ada kegiatan", kata Suami.
Sampai di rumah bisa enjoy aja dengan Azkiya. Main-main internet,
 Azkiya menonton Shawn The Sheep dan Upin Ipin, menanti jam 11 tiba dan 
Kami menjemput Umar. Saya juga mencuci baju, mencuci piring yang terkena
 tikus (uh, danger banget si tikus) yang banyaak sekali satu lemari 
piring. Setelah itu jemput Umar ke sekolah.
Suasana 
sekolah yang berada di dalam mesjid itu masih lengang, "ah, syukurlah 
belum keluar anak-anak itu". Saya pun masih sempat mengobrol dengan 
ibu-ibu orangtua murid masalah mewarnai, si Umar mewarnainya masih 
keluar garis. Dan kalo lagi kesal suka lebih-lebih keluar garisnya. Tapi
 kata ibu-ibu itu, sama saja anak-anak mereka juga masih keluar garis 
mewarnainya. Yap, slow and steady dalam mendidik anak harus ada disini.
Betapa senangnya Umar melihatku menjemputnya saat kemarin itu. 
Dia langsung mengambil sepatu di rak dan melangkah menuju tempat Saya 
berdiri. Tersenyum mengembang. Kami pun pulang ke rumah. Di rumah Umar 
langsung minta main internet (dan akhirnya dia main sampai sore hari dan
 langsung mandi). Azkiya sempat tidur di siang itu, ketika Azkiya tidur 
Saya menyuapi Umar. Begitu Azkiya bangun dia minta minum susu. Saya 
sendiri setelahnya masih mencuci piring.
Tukang AC datang di siang hari itu, AC di rumah kami bocor. Harus
 dibetulkan. Ah AC bocor itu membuat banjir tempat tidur kami yang ada 
di bawahnya. Alhamdullillah setelah dibetulkan AC itu tidak bermasalah 
lagi. Sore harinya kubilang ke Umar, mainnya sudah dan harus mandi sore,
 Umar tidak tidur siang kala itu. Internet kumatikan. Dan kata Umar dia 
punya PR mengikuti titik-titik huruf A. Jadi nanti malam Umar sebelum 
tidur harus membuat PR. Belum lagi harus belajar mewarnai supaya tidak 
keluar garis. Saya sendiri berusaha membuat Umar nyaman dengan PR nya, 
tidak merasa terbebani.
Dan sore menjelang Maghrib Suami saya pun pulang. Sudah cape kelihatannya.
Umar di malam hari pun akhirnya mengerjakan PR, dia sudah 
terngantuk-ngantuk tapi Saya terus menyemangatinya agar PR nya 
diselesaikan. Alhamdullillah akhirnya PR Umar selesai juga setelah dia 
sudah mengantuk sekali. Selesai mengerjakan PR Umar tertidur. Azkiya pun
 sudah naik ke tempat tidur dan kebiasaanya terdiam dulu menghadap 
dinding ketika mau tidur. Dan Azkiya pun ikut terlelap sesudahnya.
Setelah anak-anak tidur Saya masih menyiapkan tas sekolah Umar. 
Setelahnya Saya pun (setelah Suami) ikutan tertidur. Semoga mimpi indah 
di malam itu. Amiiin.
*Saat di rumah seperti ini jangan disia-siakan...^^
Baca juga daftar isi
Selasa, 20 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Aku bisa bersantai2 dirumah itu hari minggu :D
bangun tidur, beresin rumah, nonton tipi..trus tidur lagi deh :D
wah...asyiknya mba...seharian gak ngantor..
saya kalo gak ngantor bingung malah mau ngapain, lah jauh dari rumah...hehehehe
btw, si azkiya itu kayak saya deh, kalo tidur harus ngadep tembok...
hehehehe...
kalau dirumah harus yakin dulu mbak hehehe. umar sudah dapet PR ya?
Posting Komentar