Ummi, panggilan yang Saya pilih untuk diucapkan Anak-anak ketika mereka membahasakan Saya sebagai ibunya. Panggilan yang sejak Saya belum menikah pun sudah Saya inginkan. Kebetulan pun memiliki Suami yang ingin dipanggil Abi, jadi klop. Ga lucu bukan jika Saya dipanggil Ummi sementara suami dipanggil Papa. Bukan suatu kebetulan pula jika dari 3 bersaudara suami untuk kakak suami dan istri dipanggil Papap dan Bunda, Suami (sebagai anak kedua) dan Saya dipanggil Abi dan Ummi dan adik suami dan istri dipanggil Ayah dan Mama. Berbeda semua supaya dipanggilnya cukup dengan sebutan itu tidak perlu ditambah nama di belakangnya seperti Mama Rima, Mama Kiki.
Umar dan Azkiya bukannya mudah saja untuk dapat memanggil Ummi kepada Saya, seperti halnya Umar yang awalnya memanggil dengan sebutan Mimi dan Azkiya yang awalnya memanggil dengan sebutan Imi. Lucu bukan? Tapi Saya tak menafikkan sebuah proses pengucapan bagi anak, seperti kata Suami biarlah jangan menyerah jika memang mau dipanggil Ummi. Ummi kata yang pengucapannya lebih sulit dari Mama bagi anak-anak bawah 2,5 tahun. Alhamdullillah dengan berjalannya proses akhirnya Umar dan Azkiya bisa dan mampu mengucapkan Ummi dengan baik. Yang penting selalu diajarkan sebutan yang benar.
Kata Ummi sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya Ibuku. Jadi jika akan digabung dengan nama anak seharusnya Ummu yaitu ibunya. Ummu Umar Azkiya. Semoga bisa berkah selalu. Dan yang penting bukan kepada asal kata darimana, panggilan lain pun Ibu, Mama, Mami, Bunda juga adalah panggilan yang indah dari anak-anak untuk ibunya.
Tahukah sampai saat ini Suami Saya tidak pernah memanggil Saya dengan sebutan Ummi, walaupun di depan anak-anak, selalu dengan ucapan Pupu. Begitupun dengan Saya memanggil Suami dengan sebutan Darif, Suami tidak suka dipanggil Abi. Memang Saya Abi kamu katanya. Ternyata hal tersebut ada benarnya juga teman. Suami dan Istri kita bukanlah Ayah dan Ibu kita. Lebih tepat jika memanggil dengan sebutan Ummi Umar. Agak rancu bukan jika memanggil Suami dan Istri dengan sebutan sebagaimana anak-anak kita memanggilnya. Apakah kita anak dari Suami kita, tidak bukan? dan kita pun bukan anak dari istri. Tapi mengingat jaman sekarang banyak sekali yang menyebut suami istri dengan sebutan Ayah, Mama, Bunda, Papa dengan tujuan supaya Anak-anak bisa mengikutinya bisa jadi itu masih dibolehkan. Tapi akan lebih baik dan sebutan yang lebih sesuai jika menyebut suami istri dengan namanya langsung. Atau dengan tambahan Uda, Abang, Kakak karena panggilan ini lazim diucapkan pada mereka yang bukan mahram kita.
Tapi memang ketika Suami memanggil Saya dengan sebutan Pupu terkadang suka saja diikuti oleh Anak-anak. Pupu pu...gitu. Atau ketika Saya memanggil Suami dengan sebutan Darif maka anak-anak ikutan Dayiip..Dayiipp...gitu. Hehe. Ya, tugas Saya dan Suami sebagai orangtua membenarkan panggilan mereka dengan mengatakan panggil Ummi dengan Ummi dan Abi dengan Abi. Mereka belum begitu paham tapi sedikit banyak mau mengikuti kata-kata kami.
Nah bagaimana dengan cerita Sahabat apa sebutan anak-anak untuk Sahabat dan pernahkah dipanggil nama oleh anak-anak???
3 komentar:
Bagaimanapun persalinan merupakan moment yang teramat menegangkan, menakutkan sekaligus membahagiakan tidak saja bagi sang ibu dari bayi yang dilahirkan, namun juga bagi ayahnya - suami anda tercinta.
Terimakasih atas partisipasinya pada Direktori Blog Indonesia dan salam untuk keluarga di rumah.
sama mbak, aku juga tetap memanggil suami dengan sebutan mas :)
makanya pascal dipanggilnya Aa supaya tidak sama
Saya jadi ingat ummi dirumah jika membaca tulisan ini..
seru...
Posting Komentar