Pernah dalam suatu ketika kita berbicara dengan seseorang yang kuanggap sedang malas, atau jenuh atau tak bersemangat dengan harinya. Seorang itu tadinya adalah seorang yang semangat dengan pekerjaan dan hari-harinya. Hingga tiba suatu waktu dia menjadi lesu, tak bersemangat dan tak mau melakukan sesuatu. Lalu kita pun mencoba memahaminya, mengajaknya bicara, mengatakan "Apa yang bisa aku bantu?". Bahkan suatu ketika pula kita mencoba menasihatinya, mencoba menyemangatinya, mengatakan padanya jadilah seperti teko kosong yang harus diisi kembali. Namun apa daya tak ada perubahan dan tak ada tanggapan.
Ada kalanya kita akan terus cerewet. Kita katakan pada orang tersebut. Hayo semangat! ayo sebentar lagi selesai nih. Hayo jangan melemah, tinggal sedikit lagi. Namun tak juga dia berubah. Di titik itu saran ku adalah Berhentilah dan jangan dekati dia lagi. Bisa jadi dia memang sedang butuh menyendiri, hybernating, mengosongkan diri dengan caranya sendiri untuk kemudian bangkit kembali. Kita terkadang tak sabar dengan hal itu.
We judge them like our mind set. Padahal dia sedang dalam keadaan kacau, penat, lelah, baik lelah hati ataupun lelah pikiran. Aku tak menambahkan lelah fisik karena biasanya lelah fisik takkan membuat orang tak semangat hingga berhari-hari. Dia sedang berada pada keadaan penuh. Dan itu membuat dia tak bisa menerima segala hal yang kita sampaikan. Dalam pikirannya adalah,"Hey, its a lot, i can't accept!". Tapi dia tak bisa mengatakannya. Terkadang pula ada seorang yang tak bisa berbicara dengan baik dalam kondisi itu. Dia butuh take a rest sebentar. Jangan kita paksa dia.
Kondisi dia yang BT itu memang terkadang membuat para sahabat yang baik hati dan tidak sombong seperti diri kita (ehm!) merasakan kekuatiran. Ya, kita hanya terlalu kuatir dengan keadaannya. Tapi percayalah jangan terlalu kuatir, takes time. Dan kamu akan lihat pada suatu ketiika dia akan kembali dengan sesuatu yang baru. Ditonggooo aja!
In My Humble Opinion.
Friendship never end!
click this!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Other Post
- Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan
- Amankanlah Keluarga Anda Dalam Berkendara
- Hobi Terlarang..(belajar dari jerawat)
- Aku Ingin Menjadi Pendampingmu (Part 3)
- Read Aloud Challange untuk Gen Alpha
- Amaryllis Princess dan Kupi Kupu-Kupu
- Seumur Hidup Nge-Blog
- Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
- Indonesia Mengajar
- Woro-woro Kuis “Poetry Hujan”
11 komentar:
Yups, mantap...
tulisan opini ringan yang mengena...
dan saya setuju
Terimakasih
Assalamu'alaikum,,,
waahh,,, tambah pengetahuan tentang leadher nih... Makasih mbak sharenya.
bener banget tuh ulasanmu mba Pu.... keren.
Btw aku menunggu lanjutan 'No Heart' nya lho.... barusan dari rumahnya mba Ketty nih.... hehe..
setujum bkak saya juga kadang merasakan hal yang sama, terkadang butuh sendiri dan ketenangan :)
Aku sering banget kayak gitu.. (T^T
dhe juga gitu.. kalo rasanya sedang buntek, kesel, poko'e penuh gitu, eee orang2 malah pada bla bli blu.. kesel aja, padahal kita hanya ingin mereka cuma diam dan memberikan kekuatan.. :D
Bener banget Pu... Waktu yang akan memulihkannya lagi, nggak enak kalau dipaksa ;)
mbak sambungan ceritanya belum ada ya? penasaran nih
setujuuuuuu aku mbak :)
iya orang klo lg begitu trus kita deketin malah ngga nyaman yachh...soale dia lagi butuh waktu utk menyendiri...
Wah iya setuju.
Ada tipe orang yang memang kadang butuh sendiri ^^
Posting Komentar