Aku Sayang Kamu, Suamiku

Aku Sayang Kamu, Suamiku

Masih kuingat saat pertama kita jalan berdua.
Saat itu pernikahan baru beberapa hari saja.
Rasa itu menggema di dada.

Aku sayang kamu,
jujur tak mampu berkata-kata.

Seiring waktu.
Kita mencoba memahami.
Kita mencoba mengerti
 tak selamanya manis itu harus dengan rasa manis.
Kita upayakan manis itu juga dari pahit.
Tak selamanya kita bermanis-manis
ada saatnya kita berpahit-pahit.

Suatu ketika kita harus berpisah tempat.
Long distance romance.
Rindu, sedu sedan,
ketika bertemu rindu itu memadu.

Suamiku sayang,
itu bahasaku padamu.
Istriku sayang,
itu bahasamu padaku.
Semoga bahasa kita selalu sama.
Selamanya

Suamiku,
di depan sana jalan semakin terjal,
kita sedang menuju pegunungan cinta.
Cinta suci karena Illahi.

Mari memupuk rasa yang ada
dengan semangat terus dan tak kenal lelah.
Aku sayang kamu,
suamiku!

(Puteri Amirillis, Januari 2012)

Ikutan ungkapkan dengan html di blog Pak Mars. Puisi pertama pada tahun 2012. Cihuyyy!