Aku heran mengapa orang-orang itu menjauhiku, membenciku bahkan memasukkan aku ke rumah serba putih ini. Aku benci, aku bagaikan seorang yang harus dibasmi dari kehidupan ini. Aku normal, aku normal (penderita skizofrenia).Dingin pagi itu dirasakan seperti sebuah perburuan hantu luar biasa bagi Didi. Semalaman tidur dan ia bermimpi buruk. Makhluk mengerikan itu terlihat nyata dan peluh pun bercucuran dari seluruh raganya. Ia bingung mengapa ia lelah sekali di pagi itu. Suara-suara membenam dalam telinganya seperti mengusahakan untuk keluar kembali.
"Arghhhh...aku benci aku benci....", Didi baru bangun.
Sebuah bayangan muncul dan berbicara padanya. "Bagaimana? kau tertarik?".
"Mengapa kau menyuruhku berbuat itu?", didi berucap pada bayangan.
"Karena kau orang spesial!"
"Aku tak mengerti pemikiranku kalut!", ucap Didi.
Didi turun dari kamarnya di lantai atas. Mama menyambutnya.
"Hai, pagi sayang. Bagaimana mimpimu semalam?", tanya Mama.
"Tahulah ma, aku bingung", jawab Didi.
"Ada apa sayang, apa yang bisa mama bantu?", mama terkejut.
"Aku benci dengan teman sekelasku. Semua tak ada yang mau mengerti!", kata Didi.
"Mengapa sayang? SMU mu itu SMU favorit. Kok ada yang bisa bersikap tidak menyenangkan seperti itu ya sayang?", mama mendukung Didi.
***
Siang itu adalah siang yang panas sekali. Matahari bersinar terik seperti menggigit kulit dengan lidah api yang menyembur semangat. Didi terengah-engah pulang dari sekolah. Ia berteriak-teriak dengan nada ketakutan. Seperti ada yang mengejarnya.
"Mau apa kamu!", ucap Didi.
"Aku akan membantumu!", kata bayangan.
"Aku tak butuh dibantu!", jawab Didi.
"Kau pasti butuh!",bayangan memaksa.
"Tidak, aku tak mau. Tidaaakkkk!!!", Didi pingsan.
Ambulance membawanya, suara-suara kelam itu. berirama keras di telinganya. menguing-nguing dengan lantunan yang tak henti. Mau kemana aku, mau kemana aku? rintihnya dalam tidur.
Siapa orang tua anak ini? bau anyir darah karena kepala yang pecah jatuh seketika.
bersambung ke skizofrenia 2
.
2 komentar:
lanjutttt
penderita skizofrenia ini berbahaya kalau lagi kumat.. kasihan mereka ya...
Posting Komentar