Standar Operasional Prosedur (SOP)

Assalaamu'alaikum wr wb.

Hai apa kabar teman?

Pasti bingung deh kok tiba-tiba aku menuliskan judul yang terlalu serius. Standar Operasional Prosedur. Jadi begini, Senin sampe Jumat minggu besok tepatnya tanggal 7-11 Mei 2012 aku mau ikutan diklat tentang POS. POS itu singkatan dari Procedure Operational Standard. Diklatnya dilaksanakan di Balai Diklat Yogyakarta BPK RI. Nah POS itu kalo diterjemahin ke bahasa Indonesia menjadi standar operasional prosedur.

Sebenarnya SOP atau POS ini bukan barang baru. Dia sudah ada sejak lama, hanya saja di kantorku baru aja dirilis peraturan Badan tentang SOP. Jadi ini adalah peraturan badan yang mengatur bagaimana sih prosedur pembuatan SOP di kantorku. Nah, SOP aja perlu SOP kan? kaya jeruk makan jeruk.

Secara sederhana sebenarnya SOP ini sudah kita jalani dalam kehidupan sehari-hari yaaa. Mau makan ada prosedurnya, misalnya membaca doa, makan harus duduk, makan jangan terlalu kenyang alias berhenti sebelum kenyang. Dalam tidur, mandi, berangkat bekerja, bahkan ketika bekerja pun ada standar operasional prosedur sendiri-sendiri. SOP ini membuat pelaksanaan dari sebuah kegiatan menjadi tertib. Betuuul????

Bayangkan kalo ga ada SOP, masing-masing pelaku akan berjalan sendiri-sendiri. Si A ke barat, si C ke utara, si D ke selatan. Kecuali kalo mau pulang ke rumah masing-masing sih, sapa tau emang arah rumahnya beda.

Tapi kalo mau ngomong-ngomong Jogja, diklatnya kan di Jogja. Pengen ketemu Nandini, Phi, dan teman-teman ah...

Salam teman.
Wassalam.