Street food telah melegenda dalam dunia kuliner di Indonesia . Saya bisa mengatakan seperti itu karena memang street food adalah kuliner yang dapat dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat. Harga street food memang murah dan jenis makanan yang dijual juga beragam dan cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Apa Itu Street Food?
Menurut pendapat saya, street food adalah makanan yang
dijual di jalan atau yang lebih dikenal sebagai kaki lima. Istilah kaki lima
muncul dengan anggapan makanan kaki lima dijual dengan menggunakan sarana
gerobak dan tenda jualan. Kaki yang empat adalah kaki dari gerobak, sedangkan
kaki yang satu diartikan sebagai kaki si penjual. Lucu sekali istilah tersebut
tapi istilah kaki lima telah melegenda. Seringkali kaki lima diartikan sebagai
sesuatu yang harganya murah. Ada istilah yang terkenal bahkan menjadi jargon
restoran yaitu rasa bintang lima, harga kaki lima. Semata untuk
menginformasikan kepada masyarakat bahwa harga makanan di restoran itu murah.
Sate Udang goreng, salah satu contoh street food di sepanjang kawasan pantai di Padang, Sumatera Barat |
Apapun namanya street food tetap luar biasa. Hampir setiap
daerah di Indonesia memiliki kawasan untuk penjualan street food. Seperti kawasan Balai Pustaka Timur di Rawamangun, kawasan swearing di Ternate, kawasan Pasar Atas di Bukittinggi, kawasan Malioboro di Yogyakarta, dan sebagainya. Bahkan
street food dijual hingga wilayah gang-gang.
Street food yang disajikan sangat beragam mulai street food tradisional hingga
street food modern. Saya masih ingat ketika saya masih SD, saya suka sekali
membeli street food yang dijual di depan sekolah. Street food yang dijual
antara lain kue cubit, somay kecil, gulali, batagor, pempek, bakso, es kelapa
muda, rambut nenek, dan sebagainya. Saya juga suka street food di dekat rumah
saya yaitu di jalan Balai Pustaka Timur yang terkenal sebagai area street food
di Rawamangun yang terkenal hingga saat ini. Di Balai Pustaka Timur dijual Sate
Padang, Sate Ayam Madura, Bakso Gepeng, aneka gorengan, es buah segar, aneka
jus, sop buah, batagor, dimsum, tahu jeletot, kue tradisional khas Medan,
martabak, dan sebagainya.
Makan Murah, Street
Food Saja
Bagi saya pribadi street food adalah pilihan yang tepat
ketika kita ingin menikmati makanan enak tanpa harus mengeluarkan biaya yang
besar. Bisa dikatakan street food harganya relatif murah terutama jika
dibandingkan dengan harga makanan yang dijual di café, restoran, dan hotel.
Saya dan suami seringkali sarapan bersama dengan menikmati street food misalnya
nasi kuning, ketoprak, batagor, bubur ayam, pempek mini, dan sebagainya. Kami
memang hobi mencoba street food, disamping untuk mengobati rasa kangen terhadap
makanan semasa kecil tentu saja karena harganya murah. Bayangkan satu porsi
batagor dapat kita nikmati dengan harga Rp3000, bubur ayam Rp5000, nasi kuning
Rp5000, ketoprak Rp7000, dan sebagainya. Makanan bisa dinikmati sepuasnya
asalkan perut masih bisa menampung.
Apresiasi saya untuk penyelenggaraan World Street Food Congress 2013 dan majalah Femina yang telah menyelenggarakan Femina FoodLovers Blog Competition 2013.
Apresiasi saya untuk penyelenggaraan World Street Food Congress 2013 dan majalah Femina yang telah menyelenggarakan Femina FoodLovers Blog Competition 2013.
Street Food Sebagai
Tulang Punggung Kuliner Mikro
Menurut saya street food harus tetap dilestarikan jangan sampai tergerus karena menjamurnya
restoran dan café. Street food adalah salah satu tulang punggung industri
kuliner mikro di Indonesia. Dengan konsep street food, pedagang tak perlu
mengumpulkan modal awal yang sangat besar untuk memulai usaha. Cukup
bermodalkan gerobak, tenda (jika ingin menggunakan tenda), peralatan memasak,
peralatan makan, dan tentu saja bahan masakan yang akan dijual. Hal ini tentu
sangat baik bagi pedagang makanan. Meskipun bermodal kecil tetapi peluang laris
dan sukses sangat besar. Tentu dengan
persyaratan tersendiri diantaranya makanan yang dijual enak dan sesuai selera
masyarakat setempat, bersih dan rapi dalam hal penyajian dalam arti peralatan
harus bersih dan cara menyajikan juga rapi.
Soal selera masyarakat ada cerita tersendiri yaitu ketika
saya setahun tinggal di Ternate, Maluku Utara. Saat itu saya mengidam untuk
makan bakso. Saya mencari-cari tempat menjual bakso. Akhirnya ketemu saya
dengan penjual bakso yang ternyata berasal dari Jawa Tengah tepatnya kota Solo.
Saya pun memesan bakso. Dalam pikiran saya bakso Solo itu rasanya seperti bakso
Solo yang dijual di Jakarta. Ternyata tidak, entah ditambah bumbu atau justru
dikurangi tapi yang jelas rasanya beda. Begitupun dengan saosnya. Orang Ternate
itu suka sekali dengan saus tomat. Jadi akan sulit sekali menemukan bakso yang
menyediakan saus sambal. Hanya soal selera, tapi itu penting. Di Sumatera Barat
lain lagi, ada penjual bakso yang menambahkan santan pada kuah bakso. Untuk
memenuhi selera urang awak yang memang menyukai masakan bersantan.
Naik Haji Karena Jualan
Makanan Dengan Konsep Street Food
Sinetron Tukang Bubur Naik Haji telah menjadi inspirasi
tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahwa street food itu juga menjanjikan
keuntungan yang luar biasa. Dengan bermodalkan mencari nafkah dengan jualan
makanan ala street food, pedagang sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga
perguruan tinggi dan bisa naik haji. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji adalah
potret nyata. Saya punya kisah nyata. Ada seorang penjual sate Padang di
kawasan Balai Pustaka Timur, Rawamangun yaitu Ajo Manih yang memulai usaha
berdagang sate hanya dari satu gerobak. Lama kelamaan dia bisa mendirikan
warung tenda yang akhirnya menjadi pilihan berjualan hingga saat ini. Dari
berjualana sate dia sudah bisa mendirikan rumah bertingkat di kawasan
Rawamangun, sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan tentu saja sudah naik
haji. Luar biasa.
Street Food Asongan
Street Food Asongan banyak terdapat di beberapa wilayah Indonesia. Bubur ayam keliling perumahan misalnya setiap pagi akan mudah ditemui. Mie Ayam keliling juga demikian. Asongan adalah istilah untuk jualan keliling tersebut. Street food ada di banyak negara tetapi yang dijual asongan sepertinya hanya ada di Indonesia. Menjual secara asongan tentu lebih cepat terjual karena menjual makanan dengan konsep menjemput bola.
Kebersihan Street Food
Sebagai salah satu kuliner yang turut mendorong pertumbuhan wisata kuliner di Indonesia sudah semestinya street food diperhatikan oleh Kementerian Pariwisata. Faktor kebersihan terutama yang harus diperhatikan. Sudah umum kita lihat pada street food di Indonesia, air cuci piring hanya 1-2 ember dan itu tidak sering diganti. Jadi bisa dibayangkan, minyak dan sisa makanan di piring hanya dibersihkan sekedarnya saja. Begitupun lokasi penjualan yang penuh dengan polusi sehingga makanan yang dijual sudah tercemar polusi. Entah mengapa meskipun demikian street food masih laris. Namun demikian faktor kebersihan ini harus diantisipasi. Misalnya dengan diberi pelatihan kebersihan bagi penjual street food oleh kementerian pariwisata.
Street Food Asongan
Street Food Asongan banyak terdapat di beberapa wilayah Indonesia. Bubur ayam keliling perumahan misalnya setiap pagi akan mudah ditemui. Mie Ayam keliling juga demikian. Asongan adalah istilah untuk jualan keliling tersebut. Street food ada di banyak negara tetapi yang dijual asongan sepertinya hanya ada di Indonesia. Menjual secara asongan tentu lebih cepat terjual karena menjual makanan dengan konsep menjemput bola.
Kebersihan Street Food
Sebagai salah satu kuliner yang turut mendorong pertumbuhan wisata kuliner di Indonesia sudah semestinya street food diperhatikan oleh Kementerian Pariwisata. Faktor kebersihan terutama yang harus diperhatikan. Sudah umum kita lihat pada street food di Indonesia, air cuci piring hanya 1-2 ember dan itu tidak sering diganti. Jadi bisa dibayangkan, minyak dan sisa makanan di piring hanya dibersihkan sekedarnya saja. Begitupun lokasi penjualan yang penuh dengan polusi sehingga makanan yang dijual sudah tercemar polusi. Entah mengapa meskipun demikian street food masih laris. Namun demikian faktor kebersihan ini harus diantisipasi. Misalnya dengan diberi pelatihan kebersihan bagi penjual street food oleh kementerian pariwisata.
Lestarikan Street
Food
Saya berkomitmen untuk tetap setia kepada street food untuk
itu saya berharap kelestarian jualan makanan dengan konsep street food tetap
tinggi hingga nanti. Saya berharap anak cucu saya kelak juga mencintai street
food. Jika bisa diresum street food itu kuliner setiap lapisan masyarakat
dengan alasan:
1.
Pembeli dapat menikmati makanan enak dengan
harga murah;
2.
Penjual dapat memulai usaha dengan modal kecil;
3.
Untung yang diraup besar karena ada kecocokan
keinginan antara pembeli yang menginginkan makanan murah tapi enak dengan
penjual yang membutuhkan usaha dengan modal kecil tapi untung besar, sehingga
bertemulah penjual dan pembeli karena konsep jualan street food.
Sekian artikel ini saya sajikan, semoga bermanfaat dalam rangka menyambut World Street Food Congress 2013. Ide majalah Femina menyelenggarakan Femina FoodLovers Blog Competition 2013 adalah sebuah awalan tepat untuk melestarikan street food di Indonesia.
Wassalam.
Baca juga daftar isi
22 komentar:
Tukang Bubur Naik Haji semoga menginspirasi yang lainnya utk bisa juga suksses melalui street food ya mbak :)
kalo saya bener2 penggemar kaki 5 mbk,enak...harga passsss
stuja murah enak lagi hehe
tapi sekarang udah pada naik harganya ketoprak sudah 8000 bubur ayam 8000 klo somay atao batagor masih 6000 tapi ga masalah :)
** pecinta kuliner heheh
sdh lama mbak aku nggak menikmati street food nggak ada sih di sini soalnya
Good luck ya buat kontesnya :)
street food siapa takut :)
Di negara manapun ada penjual makanan yang mangkal di jalan atau trotoar. Namun hanya di Indonesia yang paling penjual makanan asongan lho.
Semoga berjaya dalam kontes
Salam hangat dari Surabaya
kapan ya ada di banyuwangi
disini banyak street food gorengan gan
ane masih belajar gelar daganga ala street food gan
kuliner mikro memang lagi berkembang pesat ya
@catatan kecilkuhehe..suka juga ya mba..
@Hanna HM Zwansama mbak
@wi3ndpecinta kuliner juga...sama wiend
@duniaelydirimu dmn el?
@Lidya - Mama Cal-Vinyup betul mba lid...
@Mekanik Komputermasa sih ga ada
@Review Jujursama disini jg banyak gan...
@Tutorial Jituwah bagus tuh gan
@gosip gameiya, pesat banget
@Pakde Cholikterimakasih pakdhe
pa kabar mbak puteri :)
lama saya ga mampir, semog belum lupa.
oh ya, saya juga sangat suka street food, tapi suami suka ngingatin untuk tak terlalu sering. kecuali lagi kepepet :)
semoga sukses mbak artikelnya
@Ridha Alsadimana mungkin lupa dengan si bangau putih. apa kabar ?
terimakasih ya...dukungannya.
Posting Komentar