Gambar diambil dari Monday Flash Fiction |
"Kak, kita main sky nanti siang ya"
"Ok dik, aku rindu suasana ini dik, Mount Everest selalu indah dengan saljunya"
"Aku akan minta bibi Liza untuk menyiapkan peralatan sky"
"Bibi Liza, bibi Liza"
"Ada apa ponakan-ponakanku tersayang. Bibi sedang membuat kue coklat dengan susu coklat hangat, sebentar ya sayang", teriak bibi Liza dari dapur.
"Iyaaa, biiiii, horeeee", sorak mereka berdua.
"Liburan sekolah selalu menyenangkan jika mengunjungi bibi Liza. Salju, kue dan susu coklat,hmmm..."
"Aduuuh, ponakan-ponakanku tolong bibi", teriak bibi Liza lagi beberapa menit kemudian lalu kemudian pingsan karena panik.
"Huaaa, kebakaran-kebakaran. Padamkan api. Ambil karung Lily", Vyn panik.
Karung-karung dimana kalian, Lily ikutan panik hingga menemukan karung di sudut dapur. Sementara Bibi masih pingsan.
"Hup, akhirnya api ini padam", seru Vyn lega setelah menutup api dengan karung basah.
"Bibi, bibi...bangun bi, apinya sudah mati", Lily mengguncangkan bahu bibi.
Bibi Liza pingsan hingga dua jam lamanya. Tak ada yang dilakukan Vyn dan Liza selain memandang bibi Liza dengan tatapan tak berona. Ketika bibi Liza mulai sadar ia bergeliat lemah.
"Api-api-api, sudah mati apinya ponakanku? Maafkan bibi selalu pingsan setiap melihat api besar. Pa---ni---k", kata bibi setelah sadar dengan suara lemah.
"Ini bibi minum air hangat dulu", kata Lily
Malam beranjak, mereka tak jadi main sky siang itu.
"Vyn, Lily ini sayang kuenya, sedikit hangus tapi masih enak", jawab bibi sambil mengambil kue di meja dapur.
"Mmmmh, enak bi, meski sedikit pahit tapi tetap enak kok bi", kata Vyn sambil melahap kue.
"Besok kita main sky ya bibi, ", kata Lily.
"Iya sayang, bibi siapkan dulu peralatannya ya", kata bibi.
Vyn menangis setiap melihat salju turun. Salju selalu mengingatkan Vyn pada bibi Liza yang mati setahun yang lalu karena mendapat serangan penembak api liar yang memburu kulit dan taringnya ketika main sky bersama Vyn dan Lily. Vyn masih menyimpan bulu bibi Liza dan taringnya masih diawetkan sampai saat ini. Bibi Liza mati setelah mengalami kepanikan luar biasa atas tembakan sembur api yang dilakukan penembak api liar.
Baca juga daftar isi
23 komentar:
Kok ceritanya kayak longkap2 gitu ya? Potongan yg satu dg yg lain rada jauh bgt. Hehe *Saya juga gak pandai2 amat bikin FF salam dan semangat!!!!
sepertinya ada kalimat yang hilang..or....biar ending tambah nampol :D
Ada yang kurang lengkap sepertinya..
ada yg aneh juga, masak abis pingsan dengan mudah sekali sadarnya..
semangat mbak,, ayo bikin lagi :p
ayo...bikin lagi... :)
1. Membuka cerita dengan dialog itu tantangan tersendiri. Di sini, dialog berhasil menggiring untuk terus membaca. :)
2. Ide cerita sebenarnya bagus. Sayang belum dieksekusi dengan halus. :)
3. Penulisan, ada yang mengganjal dalam kalimat langsung. Dan, setuju dengan komen ceritanya longkap. Seperti ada yang 'miss' dalam kedua cerita itu. Jadi, kesannya dipaksakan. :)
4. Diksi, lumayan. :)
5. Twist-nya dapet, sih, sebenarnya. Tapi, ya itu, kayak dipaksakan. :)
Salam.
sky maksudnya apa sih? main di langit?
Maaf ya, Mbak.. coba kasih masukan :)
Yang pertama, tanda baca masih banyak yang salah (coba baca-baca di dokumen grup, ada kok yang membahas masalah ini).
Yang kedua, mereka makhluk apa, sih? Pas baca endingnya saya pikir binatang, tapi kok masak kue di dapur ya?
hihihi... saya juga masih belajar bikin FF kok, dan pengetahuan saya masih sangat terbatas :)
Maaf ya, Mbak.. coba kasih masukan :)
Yang pertama, tanda baca masih banyak yang salah (coba baca-baca di dokumen grup, ada kok yang membahas masalah ini).
Yang kedua, mereka makhluk apa, sih? Pas baca endingnya saya pikir binatang, tapi kok masak kue di dapur ya?
hihihi... saya juga masih belajar bikin FF kok, dan pengetahuan saya masih sangat terbatas :)
@RJiya sdh coba diperbaiki ya...
@ronaliya nih harus berimajinasi lebih hehe...
@Ayu Citraningtiasiya mbak, aku coba benerin ya...
@attarsandhismindok...
@bianglalakataiya coba dibenerin ya...makasih masukannya ya...:)
@Bunny Catmain ski hehe...
@Diah Kusumastuticeritanya makhluknya bisa masak mbak, hehe...
Hallo Mba Puteri, salam kenal :)
Saya dari RED Comm, digital agency di Jakarta. Pingin ngajak Mba untuk kerjasama nih :) Boleh minta emailnya kah Mba, biar bisa email-emailan dan aku beritahu lebih lengkap soal kerjasama ini? :)
Ditunggu kabarnya ya, Mba..
Terima kasih..
masukan sudah banyak, ayo mari kita semangat ^_^
Mba Puteri.. Ini cuma saran aja ya. Gimana kalau setting tulisannya jangan ke tengah semua? Supaya bacanya nggak pusing. Iya, ini memang subyektif ya? Hehe
Dan masukan untuk ceritanya hampir sama dengan yang lain. Tadi saya mau tanya bibi Liza ini siapa? Ternyata makhluk yang bisa memasak ya? :)
Jadi inget Narnia.. :D
hmmmm masih agak bingung menuju ending
Mmmmm oke. Jadi ini adalah sesosok "makhluk" berbulu, bertaring? bisa masak? bisa main ski?
Mbak, kayaknya jadi setengah setengah deh. Coba dibikin skalian makhluk aneh atau manusia aja. Soalnya dengan begini kita ga ada gambaran ini makhluk apa dan bagaimana. Jadi nanggung gitu deh ^_^
Keep writing!
Mbak Puuu, jangan dibikin center dong tulisannya. Jadi berasa kayak lagi baca puisi. Hehe...
Meskipun ada yang kurang tapi jangan putus asa ya ?
Tetap semangat ,,,
Ayo bikin lagi yang lebih baik dari ini :)
Shownya ga dapet, nih, telling semua isinya.
Posting Komentar