"Kenapa kalau turun harus pake tangga mi?"
"Karena kalau nggak pake tangga nanti kita terperosot jatuh nak"
"Kalau jatuh memang kenapa mi?"
"Jatuh itu sakit nak"
"Tangga ini begitu banyak ya mi?"
"Iya nak, karena area Ngarai Sianok memang berbukit-bukit"
"Aku ingin bisa terbang mi, supaya tak perlu turun tangga"
"Tidak bisa nak, kita manusia berbeda dengan burung. Burung punya sayap sehingga bisa terbang, kita manusia tidak punya sayap"
"Aku ingin jadi burung mi"
"Mengapa nak?"
"Supaya bisa terbang"
"Mengapa kamu ingin terbang?"
"Supaya tak perlu susah payah turun tangga"
"Nggak susah kok, kita kan punya kaki, tangga justru memudahkan"
"Iya tapi kan cape mi"
Ummi bingung...
Ngik-ngik, tak jauh dari tempat Umi dan si anak berpijak terdengar suara burung yang patah sayapnya. Si anak merinding melihatnya.
"Tuh, nak, tidak selamanya sayap itu mampu terbang, jadi syukurilah apa yang kita punya yaitu kaki. Jaga supaya sehat selalu"
Si anak mengangguk.
Try this Challenge!
Baca juga daftar isi
22 komentar:
:D duuuuh, gemesin anaknya... :D
intinya bersyukur ya mba :D
harus bersyukur sebagai manusia ya mbak :)
Bagus mbak, ada pesan moralnya :D
Oke...
Jadi inget keponakan saya yang kritis kaya gini. Ayah dan Uminya sampai angkat tangan.. :D
Cerita dan pesan moralnya bagus, mba.. :)
Salam kenal yaaa
ada pesan moralnya yah :). kalimat twistnya bisa dibikin lebih nampol kayaknya ya. hehheehehhee, salam kenal mbak :)
tetap ya mbak, tanda bacanya diperhatikan :)
pesan moralnya itu lho
Nice. Ada pesan moralnya. Tapi menurutku, ini bukan FF ;)
ngikut mbak Carra :)
@DP Wahyuni:P
@ronaliya ronal...
@Lidya - Mama Cal-Viniya mbak lidya...
@Rini Uzegantq yaa...
@sri sugiartimakasih mbak
@rinibeeiya mbak, kaya anak saya:)
@na'aduh kek gmn yaaa...
@Miss Rochmasiap mbak :)
@Red Carranjih mbak..:)
@jiah aljafaraknp jiah?
@Diah Kusumastutiharus banyak belajar nih :)
Posting Komentar