"Jadi kau mau pergi sekarang? Tak inginkah kau di sini saja menemaniku Thomas?"
"Isabel, maafkan aku. Dunia kita memang berbeda. Tak inginkah jika engkau saja yang bersamaku. Pergi ke bumi."
"Aku tak ingin berpisah denganmu, aku mencintai dan menghormati ksatria peri namun aku lebih mencintaimu Thomas."
Desiran angin hutan membelai lembut rambut Isabel. Kebimbangan hadir di hatinya. Peri-peri hutan bersenandung lembut dengan cahaya yang bersinar-sinar di rambut mereka. Seolah peri membelai lembut hati Isabel.
Thomas menyentuh lembut telapak tangan Isabel kemudian menggenggam kedua tangan Isbael erat. Mereka saling berpandangan.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan!"
"Aku tahu Thomas, tapi aku tak bisa!"
"Jika kau ingin duniamu tetap di sini, tetaplah di sini. Aku pergi sekarang, aku harus kembali ke bumi!"
Thomas pun menghilang. Tujuh tahun waktunya di negeri Peri dan kini saatnya Thomas kembali ke bumi. Meninggalkan Isabel. Isabel yang menjelma peri walau sebenarnya ia adalah manusia. Seperti Thomas.
Isabel berlari tersedu. Pulang ke istana peri.
Seminggu lebih Isabel mengurung diri di kamar. Setiap hari ia menangis dan merenung.
"Apakah ini saatnya? Haruskah aku membunuh ksatria peri yang menculikku ke dunia peri untuk mengembalikan aku ke bumi? Ksatria peri harus mati, itu syaratnya. Tapi selama ini aku diperlakukan baik sekali oleh ksatria peri."
Tiba-tiba seberkas cahaya datang. Cahayanya bertambah kuat dan menyerupai api. Api besar yang datang tiba-tiba. Isabel menunduk ketakutan.
Cahaya peri-peri hutan baik hati memberikan kekuatan. Kekuatan yang menyerupai api. Api yang bisa membakar jika dipadu dengan kekuatan cinta anak manusia yang menjelma peri yaitu Isabel.
Api membakar istana peri. Raja dan Ratu Peri, ksatria peri, dayang-dayang, semua hangus terbakar. Semua tinggal debu.
Isabel menembus lorong waktu dan Isabel jatuh dari lorong waktu. Terdampar di halaman rumahnya. Semua sudah berubah. Perbedaan waktu bumi dan dunia peri adalah seminggu di dunia peri bagaikan seabad di bumi.
Isabel lemas dan tertidur.
Dalam mimpi ia terbang mengangkasa, bertemu pujaan hatinya, Thomas. Sehingga ia terbangun dan mendapatkan seorang kakek tua duduk di sampingnya.
"Aku senang kau mengikutiku, walau usia kita terpaut jauh saat ini."
Tulisan ini untuk MFF :)
*Diadaptasi dari "Lady Isabel and the Elf-Knight" dan Thomas the Rhymer.
http://puteriamirillis.blogspot.com/p/daftar-isi.html
Senin, 03 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Other Post
- Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan
- Read Aloud Challange untuk Gen Alpha
- Gunung Gamalama Ternate Meletus Vs. Teman Seperjuangan di Ternate
- (Bukan) Oh Mama Oh Papa
- Agar Tak Ada Lagi Kesendirian Di Dunia Ini
- Jilbab Putihku...
- Hujan-Hujanan, Ga Papa Kok, Asalkan....
- The Fiction : No Heart (@break)
- Kegemaran Baru bikin Hampers Box Mukena Royale Premium
- Cool and Smart = Konsisten
16 komentar:
ini ff ya ka?
manis banget ceritanya :))
Thomasnya udah jadi kakek tua itu?
Oalah... Thomas sudah tua ternyata?
Nice...
Jadinya Thomas umurnya udah berapa abad itu?
Padahal semua anggota kerajaan peri udah baik sama isabel ya? lagi2 karna cinta, hiks. Nice...:)
Waaah, Pu kembali berfiksi ria :)
wah.. masih ada kelanjutannya ?
kisah cinta selalu menghangatkan hati,ya :)
Iya ran...
Rani juga manis
@Keke Naima iya krn dia duluan balik ke bumi mak.
Iya krn dia duluan balik ke bumi mba
@Anindita Hendra krn di dunia peri sdh seminggu isabel menangis,jadi di bumi sdh seabad. Anggap ketika balik ke bumi usianya 20 th jd pas di bumi usianya kurleb 120 th.
Iya, tp isabel jg sempet bimbang, dan terbantu o peri hutan
@Orin iya nih riin...
@Uwien Budi iya menghangatkan jiwa win
ini masih ganteng ga si Thomasnya? Kayak Pierce Brosnan ga? ;D
Posting Komentar