Assalamualaikum
Setelah kejadian sex abuse terhadap siswa di Jakarta Internasional School membuat aku sedikit terheran-heran dengan institusi nan bergengsi dan memiliki siswa siswi mayoritas WNA itu. Kubilang mayoritas karena ada juga WNI yang bersekolah di JIS.
JIS aja hasilnya ada juga karyawan yang melakukan sex abuse terhadap siswa siswi. Apalagi sekolah biasa-biasa ya. Keamanan JIS aku yakin bagus, mungkin ada satpam di setiap sudut sekolah. Mungkn ada cctv. Mungkin karyawannya di tes macam-macam. Walaupun harus menyewa cleaning Service dari perusahaan cleaning Service misalnya tentu seleksi penentuan perusahaan yang pas juga tidak main-main.
Tapi????
Kok masih ada kejadian sex abuse ya. Ini institusi sekolah loh. Lah institusi sekolah aja begitu padahal sekolah adalah institusi kepercayaan bagi orang tua untuk menitipkan anaknya dididik dengan benar.
Aku kasihan dengan korban. Trauma yang ditimbulkan akan lama, dan mungkin seumur hidupnya. Cuma gara-gara dia pipis berantakan di toilet sekolah. Bisa-bisanya juga bagi guru, anak TK mau pipis kok ngga dianterin ke toiletnya. Okelah kalo belajar mandiri tapi setidaknya keamanan harus tetap terjamin.
Aku pengennya pelaku dijerat dengan adil sesuai perbuatan yang dia lakukan, apalagi korbannya anak di bawah umur.
JIS harus bertanggungjawab akan hal ini.
Wassalam
Pu
http://puteriamirillis.blogspot.com/p/daftar-isi.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Other Post
- Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan
- Read Aloud Challange untuk Gen Alpha
- Gunung Gamalama Ternate Meletus Vs. Teman Seperjuangan di Ternate
- (Bukan) Oh Mama Oh Papa
- Agar Tak Ada Lagi Kesendirian Di Dunia Ini
- Jilbab Putihku...
- The Fiction : No Heart (@break)
- Kegemaran Baru bikin Hampers Box Mukena Royale Premium
- Hujan-Hujanan, Ga Papa Kok, Asalkan....
- Cool and Smart = Konsisten
3 komentar:
Waalaikumsalam..
Bener Mbak Pu, yang namanya sekolah harusnya melindungi dan mengajari anak-anak ya. Bukannya malah diperlakukan semena-mena gitu..
Aku pikir alesan pipis berantakan itu cuma kamuflase deh. Kan ngga perlu sampe nyodomi gitu. Berkali-kali pulak. Emang pelaku aja yang pedofil dan sakit jiwa..
Setuju kali lah. Memang seharusnya pelaku dihukum seberat-beratnya. Tanpa adanya grasi. Lagian hukuman penjara ngga sebanding dengan trauma yang dialami korban..
In Shaa Allah ngga ada korban lain dan korban sendiri bisa hidup normal dan ceria selayaknya anak-anak. Amiiin..
saya turut prihatin dengan kasus pelecehan tersebut. bocah 5 tahun yang masih kecil gitu kok jadi korban. apa sih yang ada di pikiran pelaku. sampai tega berbuat bejat pada anak kecil. semoga tidak terulang lagi, saya juga membuat ulasannya di blog untuk menghindari pelecehan.
http://www.khasiatdaunsirsak.web.id/2014/04/ajari-anak-hindari-pelecehan-seks.html
bener mbak, saya juga setuju. Kasihan dengan korbannya :(
Posting Komentar