Lampu minyak itu bergoyang-goyang diterpa angin yang jika bertambah besar mungkin akan merubuhkan rumah itu, sebuah rumah kardus di pinggiran jalan Pemuda, Rawamangun. Seorang anak SMP tengah belajar Matematika ditemani ibunya. Jam telah menunjukkan pukul 21.00.
Ibu: (Ibu dalam keadaan mengantuk setelah seharian bekerja sebagai pencuci pakaian rumah tangga, matanya sudah terlihat lelah) "Sudah selesai PR mu, nduk??"
Anak: (anak sudah mengantuk juga, tapi tetap semangat mengerjakan PR) "belum bu, sedikit lagi tinggal satu nomor ini rumit sekali bu"
Ibu: (ibu sambil membelai rambut anaknya) "Ya sudah, tidurlah dulu nak. Besok Subuh ibu bangunkan sebelum adzan berkumandang. Supaya pikiranmu segar kembali."
Anak: (anak sambil membuka buku rumus matematika) "Aku penasaran bu, soal ini sangat membuatku penasaran. Rumusnya sudah benar, tapi hasil akhirnya kok tidak tepat ya bu".
Angin kembali menggoyang menerpa lampu minyak itu. Sepertinya malam itu akan turun hujan. Dan si anak belum juga tidur. Ibunya sudah tertidur dari tadi. Sudah memeluk guling kapuk, yang tidak disarung, yang warnanya pun sudah kekuningan. Tapi entah mengapa tidurnya seperti nyenyak sekali. Seperti tertidur di tempat tidur raja saja.
Anak terus belajar.
Dua jam kemudian.
Si Ibu terbangun, dan kaget mendapati anaknya masih belajar.
Ibu: (berjalan terhuyung ke meja belajar anaknya) "Belum selesai belajarnya nduk?".
Anak: (anak sedang asyik membaca buku fisika) "Iya bu, PR matematika sudah selesai dari sejam yang lalu. Tapi aku sekarang sedang belajar IPA bu, aku penasaran dengan teori gravitasi bumi ini bu. Tapi ini aku juga sudah lelah. Aku juga mau tidur saja bu". (anak menutup bukunya, dan memasukkan ke dalam tas)
Ibu: "Bangga ibu padamu nak, Ibu berjanji akan berusaha sekuat tenaga mencari rejeki agar kau bisa sekolah sampai jadi Sarjana. Sarjana Fisika cita-citamu kan nduk?".
(ibu berkata sambil menangis)
Anak: "Ibu jangan menangis, aku yakin semua akan ada jalan bu. Walau Bapak di Surga tak bersama kita lagi". (sambil mengusap-usap wajah ibunya)
Ibu: "Iya nak, ibu senantiasa berdoa agar Allah melindungi kita selalu dan mendengarkan doa-doa kita, amiiinn." (anak mengusap wajahnya sendiri)
Si Anak naik ke tempat tidur, berdoa lalu tertidur. Ibunya pun sama segera terbang ke alam mimpi.
Naskah MAPEN ini diikutkan dalam LOMBA MAPEN 2011 yang diselenggarakan oleh Charlyc Design, blognya Sumarno Wec.”
ShoutMix chat widget
5 komentar:
@puteramirillisi anak yang berbakti ya, bu. semoga cita2nya tercapai. salam kenal dari guru SD. ditunggu kunjungn baliknya di www.gurusydi.blogdetik.com
@ Ow ow ow...ada kontes lagi? dimandraaa? (hahaha..banci kontes kegirangan)...
sukses ya kontesnya...jadi pengen ikutan juga
Terima kasih atas partisipasinya, sahabat sudah dicatat sebagai peserta Lomba MAPEN 2011.
ea .. mbak yg atu ini pinter bikin cerita yg kaya begini ..
:)
keren mbak,, smoga skses yaaa ..
salam :)
Posting Komentar