Edisi Ramadhan 2: Hidup Ini Kompetisi

Assalaamualaikum wr wb kawan-kawan semua??? Bagaimana kabar Ramadhan kamu di hari kedua ini?? Semoga tetap semangat ya...saya pernah dengar dari seorang ustadzah bahwa Ramadhan awal adalah waktunya menggeber dan tancap gas ibadah-ibadah kita, karena ini berpengaruh pada semangat kita menjalani Ramadhan di seluruh hari. So mari sama-sama mencoba tancap gas...

Pada postingan sebelumnya edisi Ramadhan 1 telah diumumkan juara Poetry Hujan dimana dua puisi yang menang tersebut menceritakan tentang bencana dan kematian. Lalu selanjutnya apakah kita harus selalu mengingat mati? jawabnya adalah iya, namun mengingat mati bukan berarti membuat semangat hidup kita melemah justru semangat hidup harus tetap meluncur deras dari diri kita.

Hidup adalah kompetisi sebagaimana kuis-kuis, kontes dan pagelaran yang kita ikuti di dunia ngeblog ini. Hidup adalah perjuangan itu yang dikatakan seorang pejuang kehidupan, dimana setiap detiknya ia lakukan untuk berbuat yang terbaik. Hidup adalah prestasi itu kata seorang pencinta prestasi. Seakan tak ada celah dan kesempatan untuk sebuah kesia-siaan. Apalah artinya jika kita begitu semangat mengikuti kompetisi tapi kita sendiri malas sesungguhnya untuk berjuang dalam kompetisi yang sesungguhnya, kompetisi dalam kehidupan. Apa yang kita senangi dalam hidup ini, misal kita suka menulis dan membaca maka kita akan lakukan apapun untuk kesenangan kita itu, mulai dari rajin mencari info tentang buku-buku terbaru, mencoba menulis setiap hari, mencoba terus berdiskusi dengan seorang yang ahli di bidang itu, serta hal-hal lain yang mendukung. Jika kita mencintai blog maka kita akan rajin mengupdate blog kita, membuat blog itu nyaman, membuat sesuatu yang unik di blog kita, serta hal-hal lainnya.

Sesungguhnya tak hanya itu, sebagai pekerja kita adalah seorang pejuang. Ketika bos menugasi kita sesuatu hal tentunya akan segera dilaksanakan tugas itu tanpa babibu. Tanpa menyerah dan tak peduli darah dan keringat yang keluar dari tubuh kita. Bahkan ketika hasilnya jelek pun tak segan kita memperbaikinya dengan segera, berharap perbaikan itu diterima oleh bos kita. Tak hanya itu jika kita seorang pendaki dan pecinta alam maka tentu kita berharap tak ada lagi pegunungan yang belum kita daki dan jelajahi, semuanya inginnya semua sudah pernah kita jelajah. Ketika kita seorang pesepeda maka kita selalu berharap setiap sudut adalah jejak yang sudah kita lalui dengan sepeda kita, tak ada lagi celah kota yang tertinggal untuk kita lalui.

Betapa besar dan penuh perjuangan kita sebagai manusia pecinta sesuatu, lalu bagaimana dengan Ramadhan kita?? Sudahkah kita mencintai Ramadhan dengan segenap hati dan perasaan kita, memberi apapun yang terbaik untuk perjuangan menjadi seorang yang taqwa di bulan syawal nanti, berharap cinta Allah tercurah pada kita dan keluarga kita. Ya seperti juga kecintaan kita pada hal lain, dan sebagaimana kita ketahui bahwa kecintaan itu membutuhkan kompetisi maka sama, kita juga harus berjuang di ramadhan ini. Dengan begitu kompetisi kita akan mencapai total dan puncak kompetisi berharap ada surga untuk kita di akhirat kelak.

Sekian dulu sahabat, untuk edisi Ramadhan 2 ini, semoga bermanfaat baik untuk kamu dan terutama untuk saya pribadi..Salam Persahabatan^^

Wassalaamualaikum wr.wb