Sabtu, 06 Agustus 2011

Edisi Ramadhan 6: 1 Hari 1 Juz

Ramadhan semakin memasuki hari-harinya, selama 30 hari kita akan menempuhnya, insya Allah. Semakin ke dalam diharapkan semakin dalam pula cinta kita kepada Ramadhan. Semoga..amiiinnn. Salah satu ibadah yang senantiasa kita lakukan pada bulan Ramadhan adalah membaca Al Quran. Sebuah ibadah yang mudah namun entah mengapa tak semudah yang kita kira dalam menjalankannya.


Di dunia blog kita mengenal 1 hari 1 postingan, di dunia bisnis kita juga mengenal 1 hari omset sekian rupiah, dalam dunia pendidikan kita pun mengenal 1 hari sekian lembar halaman buku kita kuasai. Lalu apakah kita juga memberi keistimewaan seperti itu dalam membaca Al Quran, misalnya 1 hari 1 juz??? Sudahkah kita mentargetkan hal itu pada Ramadhan kali ini.

Soial ini Saya ada cerita tentang seseorang yang Saya memanggilnya dengan sebutan Nching, sebuah sebutan yang artinya tante pada masyarakat Betawi, kebetulan memang dia orang Betawi. Saya bertanya kepada Si Nching ini pada hari kedua Ramadhan "sudah berapa juz Nching?", katanya, "sudah 5 juz". Subhanallah bukan? Pada hari kedua Ramadhan sudah membaca 5 juz Al Quran, berarti sehari 2,5 juz. Lalu Saya pun berlalu. Di tempat lain Saya memberitahukan keistimewaan tersebut pada teman yang lain. Saya mengatakan, "wah Nching subhanallah sudah 5 juz Al Quran dia baca". Eh teman Saya itu malahan mengatakan,"Yah terang aja Put, dia kan belum punya anak. Waktunya untuk membaca Al Quran tentu lebih banyak dong".

Di lain kesempatan Saya mendapati lagi kasus, seorang ditanyakan sudah membaca sampai berapa juz Al Quran dan dia jawab 5 juz (pada saat itu sudah hari ke 7 Ramadhan). Teman Saya itu mengatakan, Saya kan sedang mengandung dan anak pertama Saya juga masih 2 tahun sukanya gangguin Saya kalau sedang membaca, ditambah kondisi kehamilan sudah memasuki 7 bulan. Sang penanya mengatakan sebenarnya bagaimana kita mengkondisikan saja, jangan jadikan semua itu alasan. Lalu yang lain ditanyakan pula ada yang menjawab sudah 10 juz (mereka ini ada 3 orang, yang satu sudah menikah dan memiliki anak sedangkan yang dua belum menikah), ada yang menjawab masih 8,5 juz (sudah menikah dan memiliki anak). Nah beda-beda kan, ternyata diantara yang sudah menikah dan memiliki anak bahkan dua bisa menyelesaikan membaca 2 juz Al Quran, sedangkan yang memiliki anak 1 hanya 8,5 juz Al Quran. Yang masih lajang seharusnya bisa mencapai lebih dari 10 juz Al Quran kalau kita hanya memandang dari sisi beban saja.

Dari cerita di atas sebenarnya Saya hanya mau mengatakan, dalam hal membaca Al Quran sebenarnya tidak perlu alasan ini itu. Membaca ya membaca saja, sudah menikah atau belum, sudah memiliki anak atau belum itu bukan alasan. Bukankah banyak juga yang belum menikah dan belum memiliki anak bacaan Al Qurannya masih 3 juz kurang??? Hayo ngacung!!! Padahal dari sisi waktu tentu mereka lebih memiliki waktu luang yang panjang, namun keinginan belum ada. Apalagi jika sudah menikah dan memiliki anak. Saya menerangkan ini karena juga ada seorang teman yang memberi alasan capek sehingga program membaca Al Quran pun sedikit terbengkalai padahal dia masih lajang dan ngekos pula.

Padahal kalau kita mau melihat keutamaan bulan Ramadhan dimana di bulan ini pahalanya berlipat ganda, jika saja kita memehaminya, maka tak ada lagi detik yang ingin kita sia-siakan selain untuk beribadah. Semoga cerita ini memberi manfaat bagi sahabat semua. Yuk membaca Al Quran, 1 hari 1 juz...^^



3 komentar:

Mamet mengatakan...

Waaahhh... bener banget bu, terkadang kita nggak merhatiin manajemen, prioritas, dan target ibadah kita, sementara yang buat lain2... hadehh... sampai tinggi banget ambisinya... ^_^

Lidya mengatakan...

kalau sedang berhalangan berarti membacanya di rapel ya mbak

Dhenok mengatakan...

hahahaha, malu saya mbak put.. dhe sama sekali belum pernah dalam 1 Ramadhan itu bisa khatam al-qur'an.. dhe butuh berbulan-bulan dulu baru bisa khatam, semoga Ramadhan tahun ini lebih baik lah..