Bulan suci Ramadhan adalah saat yang tepat untuk kita untuk merefleksikan kembali diri kita. Ini tentang diri kita, ya diri kita. Bukan suami atau istri, bukan anak, dan bukan orang tua, apalagi orang lain. Khusus kali ini untuk perempuan muslimah, walaupun tak menjadi soal jika laki-laki pun membaca posting kali ini.
Sebagai perempuan muslimah tentu saja kita memiliki diri yang kelak akan kita pertanggungjawabkan ke hadapan Allah SWT. Apa saja yang telah kita lakukan dan belum kita lakukan sebagai perempuan muslimah. Untuk kali ini Saya akan bicara masalah hijab atau pada masyarakat Indonesia dikenal sebagai busana muslimah dan jilbab. Kita untuk kali ini khusus bicara hijab yang Dzohir, hijab yang terlihat. Pada Al Quran Surat AnNuur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dinyatakan tentang kewajiban berhijab bagi perempuan muslimah dengan menutup auratnya seluruh badan kecuali yang biasa terlihat yaitu wajah dan telapak tangan. Jadi benar sekali sebegai perempuan muslimah kita punya kewajiban terhadap hijab.
Namun yang sering terjadi adalah para perempuan muslimah mati gaya jika sudah dihadapkan pada masalah hijab. Alasannya banyak, tertutup dan tidak modis lah, tidak elok lah, ga keren lah, dan lain sebagainya. Berhijab identik dengan kumuh dan kotor tidak mengikuti perkembangan zaman. Yang mau Saya tanyakan, kelau begitu dimana kreativitas kamu untuk bisa menghasilkan hijab yang seperti kamu inginkan yang modis dan mengikuti perkembangan jaman tanpa luntur dari syarat-syarat yang ditetapkan Al Quran. Sebenarnya kita bisa kok bahkan hijab sudah menjadi trend untuk saat ini, tepatnya menciptakan trend tersendiri di kalangan pemode dunia. Coba kita lihat baju longdress saat ini besar-besar dan berbentuk gaun yang manis itu sedang menjadi mode di dunia walau memang mereka tak memakai jilbab diatasnya, nah sebagai perempuan muslimah yang kreatif ciptakanlah jilbab untuk dipakai di atasnya. Namun tetap saja berjalan sendiri tak PD.
Nah di masyarakat kita saat ini marak hadir komunitas-komunitas, ada komunitas blogger, komunitas sepeda, komunitas wisata kuliner, dll. Ternyata ada juga loh di Indonesia komunitas perempuan muslimah yang berhijab namanya Hijabers Community mereka adalah sekumpulan perempuan muslimah berhijab yang ingin mengatasi kebingungan calon hijabers untuk berhijab. Mulai dari konsultasi, hijab class, hingga pengajian, bazaar dan fashion show. Mereka itu modis-modis coba aja tengok blog nya di link di atas. Dijamin para calon hijabers tak mati gaya deh dan berhijab sambil terus modis terpenuhi juga. Di sini juga ada beberapa perancang busana seperti Dian Pelangi. Anggota dari komunitas ini Hanna Faridl dan Fifi Alvianto pun sudah memiliki blog sendiri di http://www.hijab-scarf.com/ disana akan ada banyak contoh-contoh mode untuk berhijab.
Perempuan muslimah yang berhijab setelah berhijab harus tetap mengembangkan dirinya ke semakin dalam menekuni agama, jadi jika di awal kita merasa sikap dan perilaku kita belum sesuai dengan ciri-ciri perempuan berhijab maka rubahlah diri kita perlahan namun pasti dan jangan pernah putus asa. Itu kuncinya karena putus asa kunci-awal setan menggoda kita sebagai manusia. Misalnya ada perkataan dari orang lain, eh si anu kok pake jilbab tapi sikapnya begitu ya menyebalkan maka omongan itu sebagai cambuk bagi kita untuk berusaha merubah diri ke arah yang lebih baik lagi, bukan justru mundur dan melepas jilbab.
Ramadhan sebagai bulan rahmah dan hidayah maka jadikanlah bulan ini titik awal kita memperbaiki diri, awali dengan berhijab dan terus berusaha memperbaiki diri karena penampilan fisik suatu saat akan pudar sedangkan kecantikan batin dan amaliah kita selamanya sampai kita meninggalkan dunia akan tetap hadir bahkan dirasakan oleh mereka yang kita tinggalkan. Berubah tentu ke arah yang baik dan arah yang diridhai Allah SWT. Yuk awali dengan Jadi Hijabers...^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Other Post
- Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan
- Read Aloud Challange untuk Gen Alpha
- Beberes Barang
- Bismillah, Mulai Lagi Ah.
- (Bukan) Oh Mama Oh Papa
- Foto-Foto Bareng Dosen dan Teman-Teman Magister Hukum Kenegaraan UI
- Pemeriksaan Setempat
- Ternyata Cinta....
- Endorsement for Abi Sabila
- Pengalaman Pertama Ditugasi Mama Ke Pasar Tradisional
8 komentar:
met kenal ya mbak. soal hijab memang sih awalnya berat. soalnya gini, ngerasa bahwa jaman sudah modern kok balik lagi ke jaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. tapi setelah melihat para wanita penghuni surga adalah yang saat di dunia menahan diri, jadinya ya berusaha untuk selalu make. gimana kita bisa memperbaiki akhlak kalo tidak mau belajar agama yang benar. dengan alasan gak ada waktulah, atau kebingungan karena sulit mencerna (kayak aku dulu), atau merasa sudah cukup keIslamannya dengan shalat saja, tidak melakukan maksiat. barangkali memang perlu ngotot untuk membuka hati walau sempet kelimpungan pada awalnya.
nice post, ijin follow ya...
ternyata udah follow...
dengan niat yang besar Insya Allah semua bisa teratasi, biasanya banyak yg lihat sekelilingnya mbak untuk pertama kali berjilbab. aku juga ada beberapa teman awalnya ada yg mengejek iih ngapain pake jilbab keliatan tua.
alhamdulillah, dhe sudah mendapa hidayah dari Allah untuk berhijab mbak. insya Allah terus belajar untuk memperbaiki diri, meskipun sedikit sulit karena lingkungan dhe yang mayoritas laki-laki.
Saya masih terus belajar dan belajar terus untuk berhijab dengan 'benar', Mbak...
klo ada gerakan kembali ke desa, berarti di adakan Gerakan Berjilbab...
mari ber-hijab dengan benar...
perempuan yg menutup aurat terlihat cantik dan anggun
bahkan di jaman dahulu, perempuan barat berpakaian menutup aurat, lihat saja perempuan inggris katakanlah di awal abad 20
kalau jaman sekarang banyak perempuan sudah tak punya malu lagi
Posting Komentar