Tanpa sadar kita sebenarnya beranjak menuju tua, ya kita semua. Kebetulan lampu bohlam mengangkat tema ini jadi sekalian saja saya tulis. Saya pernah mengikuti ceramah muslimah di mesjid kantor yang temanya tentang tua. Penceramah mengatakan bahwa beranjak usia 40 tahun akan maka seorang manusia akan memasuki usia paruh baya. Pada usia ini manusia akan menjadi lebih sensitif dengan dirinya. Terutama pada perempuan.
Pasangan dan anak-anak harus lebih memahami hal ini. Banyak masalah hadir jika kita tak juga saling memahami antar pasangan. Wajar jika kesensitifan ini muncul karena pada dasarnya manusia tak mau menua. Jika ia perempuan ia mungkin akan merasa wah kerutan sudah banyak muncul, badan mulai sakit-sakitan, semua serba menurun. Perempuan merasa ingin banyak diperhatikan, dan merasa hubungannya dengan pasangan akan baik-baik saja meskipun ia sudah tak menampilkan keenergikan seperti dulu lagi. Di lain pihak pasangan yaitu suami memasuki usia puber kedua, secara umum bisa dikatakan lelaki memasuki usia matang. Laki-laki masih suka dengan kecantikan dan juga masih suka dengan perempuan yang perhatian dan tahu apa yang diinginkannya.
Dari banyak sisi tentu keadaan ini menimbulkan masalah jika komunikasi dan pengenalan serta upaya memupuk cinta kasih tidak dilakukan pada masa-masa sebelumnya. Kasus perceraian akan banyak dialami. Dianggapnya anak-anak sudah mulai dewasa, jadi selama ini mempertahankan pernikahan hanya menunggu anak-anak mandiri. Sungguh menyedihkan.
Lalu bagaimana cara mengatasi agar permasalahan tersebut tidak menimpa diri dan keluarga kita?
- Sejak awal memahami visi dan misi berumahtangga secara baik dan benar. Kita menikah untuk beribadah. Menikah adalah perjanjian suci di hadapan Allah swt.
Senyum-senyum dengerin nasihat ustadz penasihat pernikahan |
- Bagi pasangan berusahalah untuk mengenal pasangan sebaik mungkin. Apa saja sifat-sifatnya, bagaimana sisi sensitifnya, apa yang menjadi keinginannya, dsb.
- Saling mencintai dan menyayangi antara pasangan bukan sebatas kewajiban tapi lahir dari kejujuran diri. Mencintai itu kebutuhan bukan paksaan.
- Memahami bahwa pasangan bukan manekin dan bukan robot yang tak beranjak tua, pasangan adalah manusia biasa. Mencintai pasangan di segala usia dengan penuh kesadaran. Jiwa dan hati harus dicintai melebihi fisiknya.
- Harus punya kesadaran sebelum memasuki usia rawan menuju 40 tahun bahwa bisa jadi pasangan akan lebih sensitif. Sebagai pasangan harus memahami dan saling mengkomunikasikan perasaan sensitif masing-masing, jangan malah dipendam.
- Pasangan tak tahu apa yang ada di pikiran dan perasaan jika tak dikomunikasikan, katakanlah!
- Anak-anak harus lebih memahami orang tua yang memasuki usia 40 tahun ke atas. Harus lebih perhatian, sering mengunjungi, membawa cucu ke rumah si kakek nenek, dsb.
- Anak-anak harus lebih memahami bahwa orangtua kita sudah memasuki usia tua, jangan membebani orangtua terlalu berat semisal masih menitipkan anak di orangtua tanpa pengasuh. Walaupun terpaksa dilakukan jangan mengharapkan orangtua akan melakukan semua dengan ideal sesuai kemauan kita karena orangtua kita sudah tua. Jika dulu orangtua tegas dan disiplin dengan kita sebagai anaknya maka dengan cucu bisa jadi lebih longgar. Karena saat ini baik fisik maupun pikirnya sudah tak seperti jaman orangtua masih muda.
- Minum minyak zaitun dan banyak minum air putih. Terbukti efektif mengatasi penuaan kulit.
- Tetap berdandan cantik meskipun sudah tua, hanya dandanan sederhana dengan pelembab, bedak dan lipstik/ lipcare sudah cukup.
Wassalam
Baca juga daftar isi
4 komentar:
iya nih..kenyataan bahwa memasuki usia pernikahan lewat dari 10 thn kadang ada kejenuhan, tapi jika iman kuat serta tetap selalu qanaah terhadap janji kita kepada Allah SWT.Insya Allah semua akan terlewati dengan sempurna ya say :)
@mimi RaDiAliya mimi, menikah itu kan butuh kesabaran, pengertian, segalanya deh, sy mah hrs bnyk belajar dari mimi nih..:)
terima kasih tulisannya ya mbak. penting banget ini buatku yang hampir masuk 40 :)
Sama2 mba latreee
Posting Komentar