Tak ada kata yang pantas terucap selain aku bersyukur dengan semua ini.........
(Puteriamirillis, Juni 2011)
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya)" (Qs. An-Nur, 24:31)
Berdegup jantungku saat itu, entah mengapa tiba-tiba diriku merasa menjadi manusia paling bodoh di dunia. Aku seperti tersadarkan oleh sesuatu yang asasi dipunyai oleh setiap perempuan yang mengaku sebagai muslimah. Yaitu keimanan. Aku mengaku beriman. Aku mengaku menunaikan sholat. Namun apa buktinya???Apa hal yang esensi dilakukan setiap muslimah untuk menunjukkan identitasnya.
Dengan cara cepat ataupun tumaninah, setiap muslim dan muslimah bisa sholat. Dengan khusyuk maupun tidak khusyuk tetap seseorang bisa disebut oleh setiap manusia bahwa ia menunaikan sholat. Yang penting sholat. Ya baik laki maupun perempuan yang mengaku muslim muslimah akan sholat. Apabila ada muslim muslimah tidak sholat, maka saya tidak yakin apakah dia masih layak disebut sebagai seorang muslim dan muslimah.
Rata-rata seorang muslim muslimah bisa membaca Al Quran, dengan tartil maupun tidak tartil. Dengan tajwid maupun tidak dengan tajwid. Lalu apa perbedaan laki dan perempuan jika tak ada hal khusus untuk perempuan itu yang wajib dijalani. Namun aku belum menjalaninya.
Rasanya masih ada sedikit kenyamanan dengan pakaian yang lama. Tapi mengapa hati ini seperti didegupkan dengan sesuatu yang seharusnya kulakukan. Seharusnya lebih dipilih untuk dipakai di sekujur tubuh ini.
Kulihat saat itu jilbab masih berupa barang langka untuk dikenakan. Di sekolah saja saat itu hanya segelintir siswi berjilbab. Belum kasus-kasus jilbab dimana-mana, pelarangan jilbab. Peniadaan jilbab di kantor-kantor yang seolah tidak suka jika karyawatinya berjilbab. Jilbab seperti terkungkung.
Kebingungan antara ya dan tidak berlangsung selama beberapa minggu, dari mulai aku menyadari sholat ku pun sungguh tak sejati. Hanya sholat saja, tanpa rasa yang lebih...
Bacaan Al Quran yang hanya seperti sampai kerongkongan saja, tak merasuk ke dalam hati...
Pedih rasanya..apa yang sudah kulakukan selama ini...??? selama 17 tahun hidupku...
Apakah nanti masa depan akan beku setelah berjilbab??
Namun ternyata hatiku mengatakan tidak...!!!
Ada masa depan disana...
Ada emas dan cahaya disana...
Masa depan akan cerah...
Bahkan cerah yang mengantarkan kita ke akhirat...
Yang Abadi...
Dag dig dug...tapi yup..pakailah...!!! di sini aku menceritakan saat lalu itu...
Niatkan hanya untuk menjalankan perintah Allah, bukan untuk lainnya. Rezeki itu Allah yang mengatur, bukan kita sebagai manusia. Tunjukkan jilbab itu tidak terkungkung, dan layak menjadi fashion yang mendunia. Dan mereka yang berjilbab pun layak untuk berkembang seutuhnya menjadi bunga dunia....^^
*Hari ini 12 tahun yang lalu, awalku berjilbab...sebuah renungan untuk aku dan sahabat semua...
Salam persahabatan...^^
6 komentar:
subhanallah telah diberi hidayah ketika itu
Hari jumat ini memang sepertinya postingan untuk renyngan, tapi kita nggak janjian kan mbak buat posting renungan,,,,hehehe
tanggal 24 setahun yang lalu apa yaa.
sudahlah lupa yg penting sekarang diberi kesehatan dan dalam lindunganNya
hmmm...ngomongin yg ini ni yg bikin hati jadi kesel gmnaa gitu.
mbak, dulu di desaku, TUNSA, semua wanitanya berjilbab, mereka malu jika tak ngaji diusia dini, bener2 kab.pekalongan kota santri. tapi...sekarang, !!..bkin geram, huufftt, udah ah..jadi emosi, hehe..
*maap curcol
mbak put, canggih. tetaplah istiqomah
salam
kenanglah masa lalu yang patut untuk dikenang.. :)
Semoga terus istiqomah ...
Semoga kita semua termasuk Hamba-hamba NYA yang selalu menjalankan perintah NYA ... dan menjauhi larangan NYA
Salam saya Puteri
Posting Komentar