Kamis, 12 Januari 2012

Aneka Batik Papua, Naik Taxi di Jayapura dan Pasar Hamadi

Bersambung dari cemilan di Jayapura

Pada hari kedua setelah beristirahat dengan nyaman semalam kami pun segera bersiap dan sarapan di hotel kemudian dengan dijemput oleh Pak Yohanes kami segera menuju kantor perwakilan untuk menyelesaikan tugas-tugas kami. Selesai tugas kami beranjak ke Aneka Batik Papua, kebetulan ada yang menitip kain batik. Kami mengunjungi Aneka Batik Papua di jalan Abepura. Selain di jalan Abepura juga ada beberapa lain di kota Jayapura, Timika, dan Manokwari.

Ini penampakan depan toko.
Begitu sampai di dalam toko ternyata suasana toko itu begitu nyaman dan ramai sekali oleh batik-batik Papua dengan berbagai warna, motif dan harga. Motifnya ada yang disebut sebagai motif asmat, motif alat musik tiffa, motif cenderawasih, dll. Harga per meternya mulai dari Rp 30.000,00 sampai dengan Rp 50.000,00 per meter untuk bahan kain biasa tergantung adanya prada atau tidak pada motifnya. Ada juga berbahan kain sutera yang tentunya lebih mahal. Selain menjual kain disini juga dijual aneka produk lain dari kain batik seperti tas, dompet, baju hem laki-laki, baju wanita, kaos batik, kaos batik anak-anak, dll.

Batik Papua motif burung cenderawasih dan alat musik tifa. Dengan beragam warna cerah dan ber prada.

Pak penjual yang ternyata orang Jawa.

Tas-tas berbahan kain batik dengan beraneka model digantung-gantung di langit-langit.

temanku lagi transaksi.
Setelah puas belanja batik kami pun menunggu pak yohanes dan Lala (seorang staf yang ikut menemani kami). Saat itu mereka mampir ke toko membeli keperluan perwakilan. Daripada menunggu kami pun sepakat untuk naik taxi saja ke pasar Mahadi, menurut rencana kami memang akan ke pasar Mahadi setelah ini. Temanku bertanya kepada mbak-mbak penjaga toko rute ke pasar hamadi ternyata cukup mudah, cukup naik taxi yang bentuknya berupa mobil colt putih sampai terminal Entrop lalu dari terminal kami lanjut lagi dengan taxi yang berupa mobil warna hijau tiap naik taxi ongkosnya Rp 3000,00. Dengan PD nya kami berangkat dan menyetop taxi. Kami naik taxi itu.

suasana dari dalam taxi colt putih

ini bapak supir taxi colt putih

jalan-jalan yang kami lalui, ternyata melewati pegunungan dengan kelokan-kelokan.
Di tengah jalan menuju terminal ketika mbak Iin akan menghubungi pak supir dan mengatakan bahwa kami dijemput di pasar hamadi saja ternyata pak Yohanes sudah menghubungi duluan. Pak Yohanes menyesali mengapa kami tidak bilang kalo mau ke pasar sendiri, kalo bilang ga akan diijinin. Bukan apa-apa kata pak yohanes saat ini OPM (Organisasi Papua Merdeka) sedang muncul kembali terutama menjelang tahun baru. Jadi Pak Yohanes khawatir kami akan tersesat di jalan lalu diculik OPM, hehehe....tapi alhamdullillah kami baik-baik saja kok! Kami pun dijemput Pak Yohanes di Terminal. Sebelumnya Saya berfoto di depan taxi terminal Entrop.


Dari terminal entrop kami langsung menuju pasar hamadi yang menjual berbagai kerajinan khas papua mulai dari ukiran khas papua, koteka, gantungan kunci, alat musik tiffa, tas-tas anyaman, kalung, gelang, dll. Sayang saya lupa memfoto pasar hamadi. Jadi saya ambil dari google aja. hehe...Ukiran yang dibeli teman saya harganya sekitar 200 ribu an, kalung sekitar 30 ribu, gantungan kunci mulai dari Rp 5000, gelang mulai dari 10 rb, tas mulai dari Rp 30 ribu, alat musik tiffa mulai dari Rp 25 ribu. Sebisa mungkin ditawar aja, tapi jangan kebanyakan nawar apalagi ga beli karena orang papua ga suka hal itu dan bisa dibentak, hehehe....

ini koteka. gambar diambil dari pasar hamadi

gambar diambil di sini

Papua masih bersambung....
click this

13 komentar:

Nia mengatakan...

wahh motif batiknya bagus2 yachhh...trus mbak puteri ngeborong batik dong....senangnyahh

Nchie mengatakan...

Batiknya lucu2..

Makasih ya Pu,ga usah repot2..
hahaa..ge er..

puteriamirillis mengatakan...

@Nchie:hihi...iya teh...

puteriamirillis mengatakan...

@Nia:iya cakep2 sangat mbak nia...ga ngeborong cm pesenan temen aja...

muamdisini mengatakan...

wah..udah jalan-jalan aja di Papua..
coba kemarin jadinya ke Samarinda yah mba..
:D

Dav Dmilano mengatakan...

Saleum,
Serasa berada dipapua saya tatkala baca tulisan ini. iya mbak hati2 aja sama OPM, tapi mudah2anlah gak terjadi apa2 selama di papua.
saleum dmilano

magdalena piran mengatakan...

wui.... kotekanya terjejer rapih

foolow back ya mbak, newbie nih

Artineke A. Muhir mengatakan...

Keren motifnya Pu, khas daerah beda2 ya? Jadi ingin buat tulisan batik Palembang dech ;)

nicamperenique mengatakan...

kira2 setelah ini akan ada GA berhadiah batik papua ga ya? hihihihi ngarep :D

Andy mengatakan...

kalau batik asli papua itu setahu aku motif'a tentang kekayaan & keanekaragam hayati yang dituangkan dalam kain'a beda sama batik dari jawa

HALAMAN PUTIH mengatakan...

senang sekali deh, ternyata di Papua juga ada batik...

Asop mengatakan...

Jujur, saya pengen ngoleksi batik... :( Yah, paling nggak memfoto motif2nya lah... :D

risa mengatakan...

aiihh tulisan2nya mba bikin saya kangen jayapura sangat ...
ihikss

btw, itu toko batik yang persis di belokan ke arah skyline bukan, mba?